Kecurangan Rerutmen BUMN, Penting Pertahankan Standar Kompetensi Perusahaan

  • 26 Januari 2023
  • 1399

Masifnya kecurangan dalam pelaksanaan Rekrutmen Bersama BUMN (RBB) menimbulkan kekhawatiran besar di dunia kerja. Kecurangan ini bertentangan dengan nilai-nilai AKHLAK yang menjadi nilai dasar Kementerian BUMN.

 

Dosen Psikologi Industri dan Organisasi Fakultas Psikologi Untag Surabaya Drs. Yanto Prasetyo, M.Si., Psikolog menanggapi kejadian tersebut bahwasannya kemungkinan terdapat kecurangan dalam ujian massal,  terutama berlaku pada situasi online dimana kelemahan teknis dapat memanfaatkan untuk melakukan kecurangan.

 

“Dari metode pengujian konvensional hingga penilaian online yang didukung oleh teknologi, kemungkinan menyontek dalam ujian sebenarnya sudah ada sejak lama. Terutama karena tingkat kesulitan ujian dan terbatasnya kuota penerimaan,” ungkap Prasetyo.

 

Kantor administrasi ujian dari berbagai perusahaan kini mulai peningkatan keamanan dan kerahasiaan materi ujian untuk menghindari celah kecurangan. Perubahan ini dapat dilihat selama ujian online penggunaan browser ujian yang aman untuk mencegah kecurangan oleh pelamar.

 

“Kecurangan yang terjadi berpengaruh kinerja pegawai selama bekerja, apalagi jika kualifikasi pegawai tersebut tidak memenuhi kriteria seleksi namun bisa saja lolos karena kecurangan. Kinerja karyawan tentunya dapat diukur dengan indikator kinerjanya utama, yang hasilnya akan berpengaruh jalur karir mereka di masa depan jika mereka benar-benar tidak kompeten. Hal ini juga mempengaruhi karyawan merasa tidak nyaman di lingkungan kerja,” jelas Dosen Psikologi Untag Surabaya tersebut.

 

Pelamar pekerjaan kini didominasi oleh milenial dan Gen Z  yang mencari nilai langsung berdasarkan tindakan mereka. Selain itu, kecurangan dapat dilakukan dengan bantuan teknik yang sesuai.

 

“Generasi yang melek teknologi saat ini tidak hanya berdampak positif bagi keberhasilan proses seleksi, tetapi juga akan meningkatkan peluang terjadinya kecurangan. Penting bagi penguji di perusahaan untuk menilai apakah ditemukan kesenjangan sehingga mereka dapat mempertahankan standar kompetensi untuk meneruskan karyawan ke kompetensi yang diharapkan perusahaan,” tutupnya (Nabila)


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id