Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Pemuda memiliki kedudukan dan peranan penting dalam Negeri ini. Karena, Pemuda adalah tulang punggung bangsa, harapan bangsa, masa depan bangsa dan garda terdepan pembangunan bangsa, baik fisik maupun mental, spiritual, serta karakter ungkap Shandy Kembara Patria Dewata, Presiden Mahasiswa UNTAG Surabaya.
" Sejarah membuktikan banyak Pemuda Indonesia yang berkualitas, seperti Soekarno, Bung Tomo, Jendral Soedirman, Cut Nyak Dhien Mohammad Hatta dan pahlawan lainnya. Maka setelah itu juga harus ada Pemuda seperti mereka, " kata Shandy dalam acara seminar pemuda nasional bertema “ Smart Generation For The Next Golden Indonesia ” yang diselenggarakan BEM Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UNTAG Surabaya.
Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi tersebut menambahkan bahwa Pemuda merupakan pilar kelima dalam kehidupan Berbangsa dan Bernegara, setelah Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika.
" Tidak berlebihan kiranya bila Pemuda dikatakan sebagai pilar kelima dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Karena faktanya keterlibatan Pemuda menempati posisi strategis, baik sebagai pelaku pembangunan maupun penerus pembangunan di masa datang. Pemuda adalah simbol dari idealisme, semangat dan cita-cita sebuah bangsa, " Jelasnya.
Pemuda masa kini, atau yang sering disebut sebagai Generasi Z, mempunyai pemikiran cemerlang, motivasi tinggi untuk perubahan, keluwesan dalam bergaul, dan berani melakukan terobosan serta inovasi, juga selalu menginginkan hal-hal baru dan mampu berpikir Out of The Box.
" Perkembangan teknologi yang pesat mendorong Pemuda Indonesia menciptakan inovasi bisnis, seperti perusahaan start-up. Lebih dari 62 start-up yang kebanjiran dana investasi hingga puluhan triliun rupiah. Omzet situs belanja online (e-commerce) Indonesia pada 2015 dilaporkan telah menembus Rp. 200 triliun " Ucap ketua umum UKM Fordimapelar UNTAG Surabaya periode 2014 tersebut
Selain potensi ada pula tantangan terbesar saat ini yang harus dihadapi Pemuda. Yaitu globalization borderless, globalisasi tanpa batas negara. Ancaman terbesar dari hadirnya globalisasi tanpa batas ini terdapat pada sektor ekonomi dan informasi, Nasionalisme pada masa kini, sepatutnya dipandang Pemuda harus bisa berjiwa kreatif, mandiri, dan berwirausaha dan menciptakan Pemuda yang kompetitif lewat kesiapan berlandaskan aspek keilmuan, keterampilan, dan kepercayaan diri
Di akhir acara, Pemuda yang mengikuti organisasi turun tangan Surabaya itu mengatakan, lewat Pemuda dengan pijakan akhlak, mampu mengembangkan kreativitas, berwawasan keilmuan, serta berjiwa pemimpin, hal itulah yang dibutuhkan dalam menjawab tantangan ekonomi dan informasi, yang sudah tak lagi mengenal batas negara. " Di sanalah Nasionalisme itu terselip dalam jiwa muda yang selalu bergolak sebagai Kepemimpinan Masa Depan yang Ideal untuk Indonesia lebih baik lagi, " tutup Shandy Kembara Patria Dewata
Redaksi yang malang melintang di bidang jurnalisme