Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Desa Dilem, Kecamatan Gondang, Mojokerto, Jawa Timur, menunjukkan potensi besar UMKM di Indonesia, meskipun masih kesulitan dalam bersaing di era digital. Di era digital, visual yang menarik menjadi kunci sukses pemasaran, kurangnya pengetahuan tentang foto produk dan konten promosi menjadi hambatan utama pada Desa Dilem.
Aura Annisa Saraswati, bersama dua rekannya dari Kelompok 10 Kuliah Kerja Nyata (KKN) R4 Untag Surabaya, merancang program kerja bertajuk ‘Pendampingan Foto Produk dan Pembuatan Konten pada UMKM Desa Dilem, Gondang, Mojokerto’, yang berlangsung pada 10 – 21 Juli 2024.
Program ini bertujuan untuk mengatasi salah satu kendala utama yang dihadapi UMKM, yaitu kualitas foto produk dan konten promosi yang kurang menarik.
Pentingnya visual dalam dunia pemasaran modern tidak bisa dipandang sebelah mata. Di era digital ini, konsumen sangat dipengaruhi oleh visual. Foto produk yang menarik dan konten yang berkualitas tinggi dapat meningkatkan daya tarik suatu produk secara signifikan.
“Dalam program ini, kami memberikan pendampingan intensif mengenai teknik dasar fotografi produk, seperti pencahayaan, komposisi, dan penggunaan alat fotografi sederhana yang dapat dengan mudah diaplikasikan oleh para pelaku UMKM,” tukas Aura (13/7/24)
Selain teknik fotografi, pembuatan konten yang menarik juga menjadi fokus utama program ini. Konten yang baik tidak hanya sekadar foto produk yang bagus, tetapi juga narasi yang mampu menggugah minat konsumen.
“Kami mengajarkan para pelaku UMKM bagaimana membuat caption yang menarik, memilih kata kunci yang tepat, dan memanfaatkan media sosial seperti Facebook dan Instagram untuk mempromosikan produk mereka,” imbuh Aura
Para pelaku UMKM juga diajarkan cara menggunakan perangkat lunak pengeditan foto yang sederhana namun efektif, sehingga mereka dapat mengedit foto produk mereka sendiri tanpa perlu bantuan profesional.
Hasil dari program ini sangat menggembirakan. Banyak pelaku UMKM yang awalnya ragu kini menjadi lebih percaya diri dalam mempromosikan produk mereka. Mereka mulai memahami pentingnya visual yang menarik dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi penjualan.
Beberapa peserta bahkan melaporkan peningkatan penjualan setelah menerapkan teknik-teknik yang diajarkan. Ini membuktikan bahwa dengan sedikit bantuan dan pelatihan, UMKM lokal dapat bersaing di pasar yang lebih luas dan tidak kalah dengan produk-produk dari luar daerah.
“Program pendampingan ini juga membuka mata kami, sebagai mahasiswa, tentang pentingnya kolaborasi antara dunia akademis dan masyarakat. Pengetahuan yang kami miliki di bangku kuliah ternyata bisa sangat bermanfaat ketika diterapkan langsung di lapangan. Kami belajar banyak dari para pelaku UMKM, tentang semangat juang mereka dan keinginan kuat untuk maju meskipun dengan keterbatasan yang ada. Pengalaman ini mengajarkan kami tentang arti sesungguhnya dari pemberdayaan masyarakat dan bagaimana peran kami sebagai generasi muda untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi lokal,” kata Aura
Program pendampingan foto produk dan pembuatan konten yang dilakukan di Desa Dilem hanyalah satu contoh kecil dari upaya tersebut. Masih banyak desa-desa lain yang membutuhkan program serupa, dan dengan semangat gotong royong dan kolaborasi, UMKM di seluruh Indonesia dapat naik kelas dan bersaing di pasar global.
“Kami ingin mengajak semua pihak, baik akademisi, pemerintah, maupun masyarakat umum, untuk lebih peduli dan mendukung perkembangan UMKM di Indonesia. UMKM adalah tulang punggung perekonomian kita, dan dengan sedikit bantuan serta perhatian, mereka dapat tumbuh dan berkembang menjadi kekuatan ekonomi yang luar biasa,” tutupnya
Dengan pendampingan yang tepat, UMKM Desa Dilem kini memiliki harapan baru untuk bersaing di pasar yang lebih luas dan mengangkat produk lokal ke tingkat yang lebih tinggi.
Reporter