Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Kelompok 15 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler UNTAG Surabaya Semester Gasal 2017/2018 melakukan sosialisasi tentang air bersih di Kelurahan Jrebeng Wetan, Kecamatan Kedopok, Probolinggo. Sosialisasiyang dihadiri oleh walikota Probolinggo, Rukmini Buchori, S.H., M.Si tersebut bertempat di rumah Ketua RT/RW: 01/02 Kelurahan Jrebeng Wetan, Sabtu (27/1/2018).
Ketua Kelompok 15, Rizky Utama, mengatakan sosialisasi air bersih merupakan salah satu program kerja dari Devisi Pendidikan dan Kesehatan (Penkes) yang bekerjasama dengan Devisi Teknologi Tepat Guna (TTG). Kegiatan ini penting untuk dilakukan agar masyarakat mengetahui kualitas air bersih yang bisa dikonsumsi dan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan mengembangkan kesadaran masyarakat tetap menjaga kualitas air.
‘’Air bersih merupakan kebutuhan terpenting bagi kehidupan manusia, setiap hari kita membutuhkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Seperti untuk minum, memasak, mencuci, mandi dan lain sebagainya,’’ jelasnya saat dikonfirmasi warta17agustus.com.
Lebih lanjut mahasiswa semester 7 itu menyebutkan kegiatan yang dilakukan selama sosialisasi air bersih. Yaitu, mempresentasikan cara kerja alat filter dalam memfilter air.
‘’Sepasang alat filter tersebut kemudian kami berikan dan pasang di rumah ketua RT/RW: 01/02, Kelurahan Jrebeng Wetan. Semoga dengan sosialisasi ini masyarakat bisa semakin peduli akan kebutuhan air bersih dan bisa memanfaatkan alat filter dengan baik,’’ tegas Rizky.
Sementara itu, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kelompok 15, Dra. Hendi Widiastuti, M.M., C.P.A.I., C.T.A., mengatakan sosialisasi air bersih yang dilakukan dinilai tepat karena kondisi air di Kelurahan Jrebeng Wetan khususnya di RT/RW: 01/02 kualitas airnya kurang baik.
‘’Sosialisasi ini untuk memperbaiki kualitas air menjadi layak untuk dipakai sehari-hari dan memberikan informasi pada masyarakat tentang pentingnya meningkatkan kualitas air,’’ jelasnya.
Diakhir wawancara, Hendi, berharap melalui sosialisasi air bersih tersebut dapat memotivasi masyarakat untuk melakukan penjernihan air.
‘’Semoga masyarakat lebih termotivasi. Sementara untuk mahasiswa agar melatih kepekaan terhadap lingkungan sehingga dapat menerapkan dan mengaplikasikan ilmunya sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat,’’ tutupnya.