Kelompok 6 KKN Untag Surabaya Membuat Lubang Resapan Biopori Di Desa Purisemanding Jombang

  • 13 Februari 2017
  • latifah
  • 5791

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNTAG Surabaya Semester Ganjil 2016/2017 kelompok 6 Desa Purisemanding, Kabupaten Jombang Devisi Teknologi Tepat Guna (TTG) membuat lubang resapan biopori sebagai salah satu program kerjanya . Tujuan dari pembuatan ini untuk mencegah terjadinya kembali banjir, memanfaatkan sampah organik dengan maksimal dan mengurangi kekeringan ketika datangnya musim kemarau.

Lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Salah satu manfaatnya adalah untuk mengatasi banjir dengan cara, pertama, meningkatkan daya resapan air, kedua, mengubah sampah organic menjadi kompos dan mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2 dan metan) dan ketiga memanfaatkan peran aktivitas fauna tanah dan akar tanaman, dan mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh genangan air seperti demam berdarah dan malaria.

Heru Kurniawan Ketua Devisi TTG menjelaskan mengapa mereka membuat lubang resapan biopori. " Hasil survei kami menyatakan bahwa desa Purisemanding terutama di sekolah SDN 1 Puri sering terjadi banjir sehingga mengakibatkan banyaknya genangan air yang akan menimbulkan banyak penyakit, sehingga kami memutuskan membuat lubang resapan biopori sebagai salah satu proker kami. "                

Mahasiswa Prodi teknik industri melanjutkan " Walapun pembuatan lubang biopori ini memakan biaya cukup besar, bahkan paling besar dari proker yang lain dan tenaga untuk membuatnya juga besar tetapi manfaatnya juga besar untuk desa Purisemanding sehingga menurut kami itu sebanding, karena yang di utamakan adalah kemanfaat untuk masyarakat sekitar. "

" Pembuatan lubang resapan biopori ini cukup 2 hari dengan cara pembuatannya yaitu pertama melubangi tanah diameter 30 cm selanjutnya membuat lubang dengan pelubang biopori hingga kedalaman 80 – 100 cm kemudian masukkan sampah organik dan pipa kedalam lubang, tutup lubang tersebut dengan dop/afur yang sudah dilubangi untuk masuknya air ke lubang. Untuk pemeliharaannya kita kerjasama dengan devisi kewirausahaan mengadakan sosialisasi mengenai biopori pada masyakat agar pemanfaatnya lebih maksimal lagi. "  ucapnya            

Dengan adanya lubang resapan biopori dapat mencegah adanya genangan air yang dikarenakan banjir, sehingga dapat mencegah berbagai masalah yang diakibatnya seperti mewabahnya penyakit malaria, demam berdarah dan kaki gajah dapat dihindari dan sampah-sampah dapat terkendali.


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id

N. S. Latifah

Redaksi yang malang melintang di bidang jurnalisme

BERITA TERKAIT

Samsung Resmi Rilis Galaxy S 4
  • 15 Maret 2013
  • 6743
Kuliah Di India Murah
  • 19 Maret 2013
  • 6813