Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Pesatnya penggunaan internet membuat banyak pengguna menginstal aplikasi baru, unggah dokumen ke cloud, dan hal lainnya terkait data pribadi pengguna. Bahkan pengguna seringkali tidak teliti tentang data apa yang sudah dibagikan dan siapa yang menerima data tersebut. Salah satu ancaman yang akan dihadapi disebut doxing.
Dilansir melalui Kaspersky, doxing merupakan praktik mengumpulan informasi pribadi seseorang dengan tujuan mempublikasikannya atau menggunakannya dengan cara lain untuk merugikan seseorang.
Penelitian Kaspersky menunjukkan bahwa data pribadi seseorang adalah bagian penting yang harus dirahasiakan. Di mana, 50 persen konsumen mengklaim mereka tidak akan lagi menunjukkan penyedia layanan online setelah pelanggaran data. Sementara 57 persen mengungkap kekhawatiran mengenai keamanan dan privasi mereka yang terpengaruh oleh perangkat terhubung ke internet.
Doxing bisa terjadi karena banyaknya saluran publik, baik itu forum, medsos, dan catatan aplikasi tempat data pengguna terekspos. Risiko digital tak berarti pengguna harus menghentikan penggunaan internet. Namun, masyarakat digital perlu belajar bagaimana memperlakukan data pribadi online secara bertanggung jawab.
Untuk itu perlu sejumlah pencegahan dari ancaman doxing. Hal utama yang harus dilakukan adalah menjaga keamanan data pribadi dan mengurangi risikonya, pengguna perlu berhati-hati tentang dengan siapa mereka membagikan data, mengambil tindakan pencegahan tertentu, dan tetap menjaga data berharga dalam kendali.
Selain itu, tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah menginstal dan mengelola alat privasi yang tepat, misalnya dengan pengelola kata sandi atau ekstensi browser yang menerapkan privasi.
Siapa pun dapat menjadi target doxing dan berisiko atas bentuk berbagai penindasan dan pelecehan maya. Terlebih lagi banyak masyarakat Indonesia yang belum banyak mengenal ap aitu Doxing.
Jurnalis