Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Kecelakaan yang menimpa bus pariwisata dengan penumpang puluhan pelajar SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat, memicu kekhawatiran para wali murid SMP 17 Agustus 1945 (SMPTAG) Surabaya. Hal ini menyoroti pentingnya keamanan dan keselamatan siswa yang menjadi prioritas utama dalam acara perpisahan sekolah.
Menanggapi isu ini, Sri Wigiati, S.Pd, Staff Kesiswaan SMPTAG Surabaya menjelaskan langkah-langkah yang diambil untuk meningkatkan kepercayaan wali murid kelas 9 dan memastikan kelancaran serta keselamatan dalam perjalanan perpisahan sekolah yang akan datang.
Pilar pertama adalah transparansi dalam pelaksanaan kegiatan sebagai landasan utama dalam berkomunikasi dengan wali murid.
“Transparansi detail acara, termasuk jadwal dan keamanan, adalah kunci untuk memastikan pemahaman para orangtua. Dengan tingkat transparansi yang tinggi, orang tua yakin bahwa keselamatan anak-anak didik kami tetap menjadi prioritas utama dalam perencanaan acara,” jelas Sri Wigiati (16/5).
Selanjutnya, tindakan konkret untuk meningkatkan keselamatan harus segera diimplementasikan, dengan pemeriksaan menyeluruh terhadap transportasi sekolah dan pemilihan sopir yang berpengalaman sebagai prioritas utama.
“Kami ingin memberikan jaminan kepada wali murid bahwa kami telah mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya tragedi. Lebih dari sekadar itu, hal ini juga mencerminkan komitmen kami sebagai sekolah dalam menjaga keselamatan siswa,” imbuhnya.
Selain itu, SMPTAG Surabaya membangun forum partisipasi bagi wali murid. Dengan melibatkan wali murid dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan keamanan siswa, sekolah dapat memperoleh masukan yang berharga dari para orang tua.
“Forum tidak hanya merupakan wadah untuk menyampaikan informasi tentang acara perpisahan sekolah, tetapi juga untuk menjawab pertanyaan serta kekhawatiran yang mungkin dimiliki oleh para wali murid,” papar Staff Kesiswaan SMPTAG Surabaya tersebut.
Langkah-langkah ini bukan hanya sekadar tanggapan singkat terhadap situasi yang terjadi, tetapi juga investasi jangka panjang dalam membangun kepercayaan dan keamanan.
“Meskipun tidak mungkin untuk menghilangkan risiko sepenuhnya, penting sekali untuk mengupayakan keselamatan siswa sebagai tanggung jawab tak terelakkan bagi setiap lembaga pendidikan,” tutupnya (Nabila)