Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Esai ilmiah tidak dapat ditulis tanpa strategi dan teknik yang tepat dalam proses penulisannya. Terdapat beberapa unsur kunci yang perlu diperhatikan oleh para mahasiswa agar esai ilmiah yang mereka buat memiliki potensi untuk mendapatkan penghargaan dalam kompetisi.
Unit Kegiatan Mahasiswa Forum Diskusi Penelitian, Penalaran dan Penerbitan Kampus (UKM FORDIMAPELAR) Untag Surabaya sukses menyelenggarakan Workshop Kepenulisan Esai secara daring melalui Zoom Meetings, Minggu (15/10). Acara tersebut berhasil menarik perhatian lebih dari 100 peserta yang mengikuti webinar hingga selesai.
Pemateri yang diundang UKM FORDIMAPELAR Untag Surabaya adalah Reza Fathari, yang telah meraih lebih dari 30 penghargaan di tingkat nasional dan internasional dalam bidang keilmiahan. Dalam materinya berjudul ‘Eksplorasi Teknik Kepenulisan Esai Melalui Strategi Yang Efektif, Kreatif Dan Komunikatif’, Reza berbagi pengalaman dan memberikan tips serta trik dalam menulis esai ilmiah yang mampu meraih penghargaan.
Pembahasan mengenai perbedaan Esai Ilmiah dengan Karya Tulis Ilmiah menjadi awalan pemaparan materi kali ini.
“Jangan salah mengartikan antara esai ilmiah dan karya tulis ilmiah. Esai ilmiah menekankan ide kreatif dan inovatif dalam gagasan futuristik dengan menggabungkan kutipan frasa dan diksi yang disesuaikan oleh fakta. Di sisi lain, karya tulis ilmiah lebih komprehensif dengan metode penelitian, berdasarkan data ilmiah, uji laboratorium, dan hasil penelitian atau perhitungannya,” ungkap pendiri #belajarmeriset tersebut
Reza menjelaskan berbagai bentuk esai ilmiah, termasuk layanan atau program yang melibatkan tindakan sukarela berdampak pada masyarakat, produk yang mencakup analisis, pengembangan, dan perbaikan, platform yang menjerlaskan cara kerjanya dan evaluasi, sistem seperti otomatisasi yang didukung oleh Artificial Intellegence (AI), serta aplilkasi buatan dengan tahapan-tahapannya.
Alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta angkatan 2018 tersebut juga menjelaskan bahwa pemilihan kalimat dalam judul merupakan hal yang sangat penting.
“Judul merupakan kunci keberhasilan untuk menarik perhatian juri dan menjadi unsur fundamental yang sangat penting dalam penulisan esai. Pilih judul yang singkat dan jelas, dengan rentang kata sekitar 13 hingga 20 kata. Hindari penggunaan kata-kata analitis yang lebih cocok untuk karya tulis ilmiah. Cobalah untuk mencari istrilah unik yang bisa menarik perhatian, termasuk penggunaan akronim. Dapat menemukan akronim yang sesuai di situs web seperti ‘acronimgenerate’, atau dapat menggunakan kalimat yang sedang tren atau popular dalam bahasa inggris,” tuturnya
Mengenai referensi dalam penulisan esai ilmiah, Reza menjelaskan bahwa referensi yang baik harus relevan dengan topik dan mutakhir, umumnya dalam jangka 5 hingga 10 tahun terakhir. Para peserta disarankan untuk tidak hanya mencari di Google, dan diarahkan pada sumber-sumber yang lebih ilmiah, seperti Thesis Commons, EBSCO, PQDT Open, Rama Repository, Indonesia One Repository (web berbayar) serta Sciencedirect, Ebrary, Garuda, Paperity, Publish or Perish (web tidak berbayar).
“Stop dreaming, start doing. Mari kita biasakan take action. Untuk pemula, terapkan metode Amati, Tiru, Modifikasi (ATM) namun jangan sampai copy paste. Kembangkan ide-ide kreatif dan inovatif kalian agar bisa meraih penghargaan,” ujarnya
Ketua Pelaksana Workshop Kepenulisan Esai UKM FORDIMAPELAR Untag Surabaya, Puteri Nur Diana Sari Choirudin berharap bahwa setelah kegiatan ini, para peserta dapat mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh dan aktif berpartisipasi dalam kompetisi penulisan esai,” ujarnya
“Peserta diharapkan dapat memperoleh ilmu tentang menulis esai sedalam-dalamnya. Dimana setelah mengikuti webinar ini peserta dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat dengan mengikuti lomba-lomba kepenulisan esai atau yang sejenisnya. Juga berharap dengan adanya webinar ini dapat lebih mengenalkan UKM FORDIMAPELAR di lingkungan UNTAG Surabaya,” tutupnya (15/10). (Laras)