Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Pembukaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Campus goes to Kampung UNTAG Surabaya Semester Genap 2016/2017 di Kelurahan Putat Jaya Kecamatan Sawahan, Surabaya disambut langsung Camat Sawahan. KKN kali ini diikuti sebanyak 70 mahasiswa dari berbagai program studi, Kamis (13/4/2017).
Camat Sawahan, Yunus, STTP pada saat sambutannya mengatakan, UNTAG Surabaya sudah yang kedua kalinya melakukan KKN di Kelurahan Putat Jaya Kecamatan Sawahan. Pasca ditutupnya Putat Jaya, masyarakat membutuhkan adaptasi dan sumbangan pemikiran dari berbagai pihak salah satunya dari kalangan mahasiswa.
“Dengan kegiatan seperti ini mahasiswa bisa membuat sesuatu yang baru, menciptakan alat untuk memberdayakan masyarakat. Contoh, membuat alat pengelupas kulit kedelai karena masyarakat memang butuh,” tegasnya.
Menurut Yunus, banyak hal yang bisa dilakukan oleh mahasiswa melalui KKN untuk membantu masyarakat Putat Jaya, seperti membuat motif batik, membuat olahan makanan yang higenis kemudian diajari cara pengemasan hingga penjualannya.
“Mahasiswa juga bisa memberikan pelatihan bagaimana menulis berita yang baik, cara memfoto kepada para pemuda,” ungkapnya.
Yunus berharap, kegiatan KKN UNTAG Surabaya di kecamatannya bisa terus berkelanjutan dan berkesinambungan. Sehingga ada sesuatu hal yang ditinggalkan untuk diteruskan oleh mahasiswa berikutnya yang melakukan KKN.
“Mudah-mudahan ada banyak manfaat yang bisa diberikan mahasiswa UNTAG Surabaya selama KKN satu bulan disini,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Rektor I UNTAG Surabaya Dr. Andik Matulessy, M.Si menjelaskan, pada Semester Genap 2016/2017, KKN UNTAG Surabaya diikuti 562 mahasiswa yang tersebar di beberapa daerah, seperti Surabaya, Gresik, Jombang, dan Pacitan.
“Tema KKN di Putat Jaya masih sama seperti semester kemarin ‘Revitalisasi Kampung Putat Jaya Menjadi Kampung Peduli’. Mahasiswa tersebar di 5 RW, yaitu RW 3, 10, 11, 12, dan 16,” kata dosen Fakultas Psikologi itu.
Lebih lanjut dia mengatakan, dalam mengubah mindset negatif ke citra yang positif membutuhkan bantuan semua elemen masyarakat, termasuk mahasiswa. Memang tidak mudah mengembalikan atau membangun image seperti kondisi semula.
“Semoga mahasiswa bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. Jika UNTAG Surabaya masih diberikan kesempatan, maka semester depan akan KKN disini lagi,” ucap Dr. Andik.
Pada kesempatan yang sama, perwakilan dari Dinas Sosial Kota Surabaya Atiyun Najah Indhira menjelaskan, sejarah terselenggaranya Campus goes to Kampung. Awalnya Dinas Sosial melakukan pendampingan kepada anak yang tidak atau putus sekolah hingga mereka mau bersekolah kembali.
“Harapannya KKN ini bisa berkelanjutan, dan semoga bisa membantu masyarakat. Agar lebih mudah mengetahui kebutuhan masyarakat, mahasiswa bisa berkoordinasi dengan pihak kecamatan atau desa,” tegas Atiyun. Pada pembukaan KKN Campus goes to Kampung ini hadir pula ketua LPPM UNTAG Surabaya dan jajarannya, Humas YPTA Surabaya, dosen pendamping lapangan, pihak kecamatan dan desa.