Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Divisi Pendidikan dan Kesehatan (Penkes) Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNTAG Surabaya Desa Mojodanu, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang mengadakan penyuluhan pendidikan seksual pada anak (23/07/2017). Agenda tersebut bertujuan agar masyarakat mampu melihat dari sisi lain dan semakin terbuka akan pemahaman betapa pentingnya Pendidikan seksual pada anak.
Ifada Qurata A’yun Amalia Sekrektaris Umum kelompok 3 menjelaskan latar belakang mengadakan penyuluhan dengan tema yang masih dianggap kurang pantas di dalam publik tersebut. " Kita sering mellihat orang tua saat ini mengalihkan perhatian anak untuk bermain game di smartphone, dengan tujuan agar anak tenang dan diam. Justru hal tersebut tanpa disadari telah mematikan kreatifitas mereka. Apalagi tidak bisa kita pungkiri bahwa dengan adanya koneksi tanpa batas untuk berselancar di internet, membuat peluang lebih besar anak-anak sekarang mudah membuka konten yang tidak pantas,." Ucapnya
Salah satu anggota Penkes tersebut melanjutkan sebagai awal pengenalan tentang pendidikan seks untuk anak perlu dilakukan dengan cara yang sederhana seperti mengetahui bahwa tubuh manusia mempunyai struktur tertentu yaitu, ada kepala, kaki, lengan, dan batang tubuh. Selanjutnya orang tua bisa mengajarkan anak saat menjelang tidur seperti perlunya mengajarkan pada anak tentang pentingnya mengenali organ reproduksi mereka. Dimulai dengan cara membersihkan diri sebelum tidur.
" Saat ini sering kita lihat banyak sekali orangtua tidak mau lagi mengajarkan anaknya untuk ke kamar mandi sendiri karena lebih memilih untuk memakai diapers saja. Justru hal tersebut dapat membuat alat reproduksi anak perempuan menjadi kurang sehat akibat sensitif pada produk popok. "
Lebih lanjut mahasiswa Fakultas Hukum itu menjelaskan, dengan adanya pendidikan seks untuk anak ini dapat memberikan pemahaman lebih jauh tentang perilaku seks yang bertanggung jawab terutama pada orang tua. Karena di sisi lain orang tua selain harus mampu menjadi teman, menjadi pendengar yang baik, mampu menjadi panutan dan tauladan bagi anak-anaknya.
Seiring dengan perkembangan informasi orang tua harus memberikan pengertian tentang rasa malu, segan, risih, dan tabu pada anak-anak, sebelum mereka memperoleh pengertian tersendiri mengenai seks yang tidak sesuai dengan norma-norma, tubuh, dan moral. Mendiskusikan tentang seks membuat anak menyadari bahwa dia harus melindungi dan menghargai tubuhnya sendiri.
" Kegiatan penyuluhan di balai desa mojodanu tersebut kita harapkan masyarakat khususnya ibu – ibu mampu menyalurkan aspirasi dan kepedulian akan pentingnya pendidikan Seksual sejak dini " tutup mahasiswa angkatan 2014 tersebut
Redaksi yang malang melintang di bidang jurnalisme