Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Badan Kerjasama (BK) Untag Surabaya bersama International Organization for Migration (IOM) Indonesia berkolaborasi menyelenggarakan acara Pemutaran dan Diskusi Film Stories of Refugees dengan judul The New Horizon dan Burn The Past.
IOM Indonesia adalah organisasi antar pemerintah yang berdedikasi untuk mempromosikan migrasi, mendorong pembangunan sosial dan ekonomi melalui migrasi, serta menegakkan martabat dan kesejahteraan migran, keluarganya, dan komunitasnya.
Kegiatan ini mencakup pembahasan mengenai tantangan pada migrasi luar negeri, terutama saat berada di negara transit sebelum mencapai tujuan akhir yang telah ditentukan.
“Melalui pemutaran dua film-film yang telah dipilih, kita berharap penonton dapat lebih memahami tantangan serta kisah inspiratif dari orang-orang yang harus meninggalkan tanah kelahiran mereka demi mencari kehidupan yang lebih baik,” ujar Nia Rahmalia, Program Assistant IOM. (21/12)
Selain menjadi penutup Program KKN Untag Surabaya, kegiatan ini juga merupakan bagian dari perayaan Hari Migrasi Internasional. Mahasiswa terlibat dalam KKN selama satu bulan, fokus pada proyek-proyek pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.
Sesi diskusi melibatkan perwakilan dari IOM Indonesia, Prof. Dr. Slamet Suhartono, S.H., M.H., CMC, Rahman Fernando dan Nia Rahmalia yang didampingi oleh Amalia Nurul Muthmainnah,S.I.Kom., M.A, Kepala Bidang Luar Negeri Badan Kerjasama Untag Surabaya.
Kegiatan yang diselenggarakan pada Kamis (21/12) memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengajukan pertanyaan, berbagi pemikiran, dan mendalami Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2016 yang mengatur secara komprehensif penanganan pengungsi dari luar negeri.
Dengan fokus pada perlindungan hak asasi manusia, peraturan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas respons pemerintah terhadap krisis pengungsi, menjadikannya sebagai tonggak penting dalam menangani tantangan kemanusiaan.
“Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa kekuatan bersama dapat menciptakan perubahan positif, bahkan dalam situasi yang penuh tantangan sekalipun. Semoga peristiwa ini menjadi pijakan untuk lebih banyak lagi inisiatif bersama yang mengedepankan kepedulian, pemahaman, dan tindakan nyata dalam membangun dunia yang lebih baik,” pungkas Amalia (Nabila)