Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Program Studi Sastra Jepang Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya sukses menyelenggarakan ujian sertifikasi bahasa Jepang tingkat 5 (N5) berkolaborasi dengan Japanese Language Capability Test (JLCT).
Ujian ini pertama kalinya diselenggarakan di Jawa Timur pada hari Minggu, 15 September 2024. Mayoritas peserta ujian berasal dari SMA, SMK, serta Lembaga Pelatihan Kerja (LPK).
JLCT merupakan lembaga sertifikasi bahasa Jepang yang diakui setara dengan Japanese Language Proficiency Test (JLPT) dan dapat digunakan sebagai syarat untuk mengajukan Visa Student ke Jepang.
Kehadiran JLCT memberikan alternatif bagi calon peserta yang tidak dapat mengikuti JLPT karena keterbatasan kuota. Ujian ini dilaksanakan enam kali dalam setahun, setiap bulan ganjil, sehingga memberikan lebih banyak kesempatan bagi pelajar dan masyarakat untuk mendapatkan sertifikasi resmi.
Dra. Endang Poerbawari, M.Pd., Ketua Program Studi (Kaprodi) Sastra Jepang Untag Surabaya, menyampaikan bahwa kolaborasi ini membuka peluang besar bagi mahasiswa dan masyarakat Surabaya.
“Program ini adalah kali pertama ujian sertifikasi JLCT diadakan di Surabaya. Kami merasa bangga dapat menyediakan fasilitas dan sarana yang memadai untuk kelancaran pelaksanaannya. Harapan kami, semakin banyak mahasiswa dan masyarakat yang antusias untuk mengikuti ujian internasional ini di Untag Surabaya,” jelasnya (18/9/24)
Dengan meningkatnya minat masyarakat untuk bekerja atau magang di Jepang, sertifikat bahasa Jepang menjadi syarat utama. Meski JLCT merupakan lembaga swasta, sertifikatnya telah mendapatkan izin resmi dari pemerintah Jepang, sehingga diakui untuk keperluan imigrasi dan visa kerja.
Untag Surabaya dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan JLCT di Jawa Timur karena reputasinya dalam pembelajaran bahasa Jepang. Keberhasilan mahasiswa Sastra Jepang Untag dalam program magang di Jepang, yang selalu menunjukkan performa baik, turut mendukung kepercayaan ini.
“Banyak mahasiswa kami yang berhasil diterima magang di Jepang dengan hasil yang memuaskan, tanpa catatan buruk dari imigrasi Jepang. Hal ini yang membuat JLCT memilih Untag sebagai mitra untuk menyelenggarakan ujian ini,” tambah Dra. Endang
Kerjasama ini juga memberikan manfaat dalam hal pengembangan kurikulum di Prodi Sastra Jepang Untag Surabaya. Dengan mengikuti perkembangan ujian sertifikasi di Jepang, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta, Untag dapat menyesuaikan kurikulumnya agar sesuai dengan kebutuhan pasar kerja di Jepang.
“Kami bisa belajar banyak dari perkembangan ujian sertifikasi ini dan menyesuaikan kurikulum kami agar mahasiswa lebih siap untuk peluang kerja maupun magang di Jepang yang semakin terbuka lebar,” imbuh Dra. Endang
Suksesnya penyelenggaraan ujian pertama ini membuka peluang bagi JLCT untuk menjadi acara rutin di Untag Surabaya setiap dua bulan sekali pada bulan ganjil. Diharapkan, semakin banyak peserta yang memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan sertifikasi internasional bahasa Jepang.
Kolaborasi antara Prodi Sastra Jepang Untag Surabaya dan JLCT tidak hanya memperluas akses pendidikan berkualitas, tetapi juga meningkatkan peluang kerja bagi mahasiswa dan masyarakat yang tertarik melanjutkan karier atau studi di Jepang. (Azri)