Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Kedelai telah menjadi salah satu sumber pangan yang digemari hampir semua lapisan usia. Komoditas pangan penghasil protein setiap tahunnya mengalami meningkatan seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk.
Kementrian Pertanian (Kementan) menargetkan produksi kedelai di tahun 2022 saat ini mencapai satu juta ton kedelai. Peningkatan produksi diperlukan sebagai antisipasi meningkatnya harga kedelai.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendorong perajin tahu tempe agar tidak bergantung dengan hasil impor dan menggunakan kedelai lokal yang kualitasnya lebih bagus, (15/3/2022)
Harga kedelai impor pasalnya lebih murah dibandingkan kedelai lokal, namun saat ini sedang terjadi kenaikan harga secara global hingga menimbulkan kendala di pasar lokal.
Hal ini perlu dipastikan kembali agar ketersediaan kedelai lokal aman. Kementan menyusun beberapa agenda guna memantau pasokan dan harga kedelai dalam negeri.
“Masyarakat kita rata-rata pengkonsumsi tahu tempe. Kita harus segera melakukan langkah konkret untuk menstabilkan harga terlebih dahulu” Terangnya
Stabilisasi harga kedelai lokal, otomatis mengharuskan petani untuk meningkatkan produktivitas kedelai lokal agar tidak terbiasa dengan keberadaan kedelai impor.
Salah satu upaya pemerintah dalam mengembalikan kejayaan kedelai dilakukan dengan inovasi pengembangan teknologi budidaya kedelai lokal tanpa bahan kimia atau pestisida.
Pengawalan dan pendampingan teknologi di lapang, sangat diperlukan untuk budidaya kedelai. Para petani dituntut menjadi petani milenial yang dianggap mempunyai teknis dan manajerial terhadap persaingan global. (Vania)