Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Untag Surabaya lakukan supervisi 26 kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler pada acara Expo Inovasi Teknologi dan Produk dari 26 desa di Kecamatan Pacet dan Gondang, Mojokerto. Kegiatan yang bertempat di Sentra Kuliner Pohjejer, Mojokerto, Kamis, (18/07) ini merupakan bagian dari komitmen Untag Surabaya dalam merealisasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Kegiatan supervisi KKN Expo ini diikuti oleh jajaran pejabat struktural Yayasan Perguruan 17 Agustus Surabaya (YPTA), Untag Surabaya, dan 26 kepala desa dalam rangka memastikan pelaksanaan program yang efektif dan memiliki dampak positif bagi masyarakat.
KKN Reguler Untag Surabaya pada semester genap di tahun 2024, bertemakan ‘Penerapan Inovasi Teknologi dan IPTEK untuk Menghubung Pencapaian Desa’ diikuti 888 mahasiswa aktif yang membawa berbagai program untuk mendukung keberlangsungan dan pemberdayaan masyarakat kecamatan Gondang dan Pacet, Mojokerto.
Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, MM., CMA.,CPA, Rektor Untag Surabaya mengungkapkan bahwa anak didiknya telah menyiapkan program selama 3 bulan termasuk dari melakukan survey, perencanaan program dan merealisasikan program selama 2 minggu di desa masing-masing.
“Saya yakin bahwa Untag Surabaya membawa program-program yang nyata sehingga bisa dipasarkan oleh masyarakat, bisa dirasakan desa, bisa dirasakan oleh kecamatan,” ujarnya saat memberikan sambutan.
Ia melanjutkan bahwa dana lebih dari 1M telah disalurkan dan difokuskan pada kegiatan KKN untuk memberikan pemberdayaan yang memiliki nilai dan bermanfaat bagi masyarakat, kecamatan dan desa.
“Mudah-mudahan ini membawa motivasi, membawa kesejahteraan bagi desa dan kecamatan” ujar Prof. Nugroho
Selain itu, turut hadir Endro Wahyono, S.Sos, Camat Gondang yang mengungkapkan rasa terima kasihnya mewakili pemerintah kecamatan dan kabupaten kepada Untag Surabaya yang telah berkenan melakukan KKN di kecamatan Gondang.
“Karena pendampingan ini salah satunya, dimana Kecamatan Gondang menjadi haluan projek pembangunan kawasan perdesaan di lima desa,” ucap Endro.
Endro menambahkan bahwa ia turut menaruh harapan bahwa kegiatan ini tak hanya berhenti di kegiatan awal saja namun juga pada program lain yang siap diarahkan dan dibimbing oleh pihak Untag Surabaya.
“Kami mewakili kecamatan dan desa membuka hati, dan tangan terbuka barangkali njenengan di tahun tahun berikutnya akan mendharma baktikan keilmuannya untuk tempat bakti mahasiswa-mahasiswa ber-KKN di wilayah kami,” ujarnya.
Bersamaan dengan Endro, turut hadir Agus Sudarisman, S.Sos yang hadir mewakili Camat Pacet, yang juga mengungkapkan perasaan terima kasihnya karena telah memberikan ilmunya di 8 desa kecamatan Pacet yang bermanfaat.
“Harapan kami nanti kedepannya ini, barangkali untuk wilayah kecamatan Pacet ini ditambah lagi yang KKN dari Untag Surabaya,” ujar Agus, Sekretaris Camat Pacet.
Sebanyak 26 kelompok yang dikumpulkan turut membuka stand pameran dengan memamerkan berbagai macam program dan produk, dimana para panitia akan menilai luaran dan produk dari program KKN yang ditampilkan untuk memilih 3 kelompok terbaik yang akan mendapatkan piagam dan voucher sebesar Rp 700.000,- (Tujuh Ratus Ribu Rupiah) dari BUMY untuk digunakan di kantin Untag Surabaya bagi masing-masing tim.
Setelah dilakukan wawancara kepada 26 kelompok panitia memutuskan kelompok R-2 Desa Begaganlimo didapuk menjadi kelompok terbaik yang memiliki program antaranya membuat alat perontok padi hingga membuat produk keripik kulit jagung, kemudian disusul oleh kelompok R-23 Desa Petak terbaik kedua dan R-11 Desa Wonoloso, terbaik ketiga.
Satya Anugrah Ramadan, perwakilan kelompok R-2 dari Desa Begaganlimo mengungkapkan bahwa timnya sama sekali tidak menyangka akan didapuk menjadi kelompok terbaik dari 26 kelompok yang turut berpartisipasi.
“Pesan kami kepada masyarakat tolong dijaga dan dirawat alat yang telah kami buat dan semoga kedepannya bisa mengembangkan alat tersbut sehingga bermanfaat bagi masyarakat setempat,” tutupnya. (Ratna)