Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan keberadaan Siklon Tropis Seroja di Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Siklon ini mengakibatkan cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Indonesia, seperti Flores Timur, NTT yang diterjang banjir bandang. Tak hanya itu, sejumlah wilayah lain di NTT, seperti Kabupaten Lembata, Kupang, Kabupaten Malaka Tengah, dan Ngada, juga terkena dampak akibat cuaca ekstrem tersebut. Warga pun diimbau waspada keberadaan siklon tropis Seroja tersebut.
"Dengan adanya siklon tropis Seroja di wilayah NTT ini Bali walaupun jaraknya cukup jauh juga akan terkena dampak angin kencang, gelombang tinggi, dan hujan lebat," ujar Iman Faturahman sebagai Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar.
Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca BMKG Agie Wandala Putra menjelaskan, siklon tropis adalah sistem tekanan rendah yang sering disebut dengan badai. Badai tersebut disertai kecepatan angin maksimum lebih dari 34 knot dan pertumbuhan awan hujan yang masif di sekitarnya.
"Siklon tropis seroja sebelumnya adalah bibit siklon tropis 99S yang muncul sejak 2 April 2021," ujarnya.
Bibit siklon tersebut kemudian berubah sejak Senin (5/4/2021) pukul 01.00 WIB menjadi siklon tropis karena kecepatan angin telah melewati 35 knot yang merupakan ambang batas siklon. BMKG sendiri telah mendeteksi adanya 2 bibit siklon tropis sejak tanggal 2 April 2021. Keduanya, yakni bibit siklon 90S di Samudera Hindia Selatan Lampung-Banten, dan 99S di sekitar NTT yang mulai terbentuk di sekitar Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur.
Agie menjelaskan siklon tropis seroja atau bibit 99S inilah yang menjadi penyebab cuaca ekstrem dan banjir yang terjadi di wilayah NTT saat ini. Agie menjelaskan saat ini hanya siklon tropis seroja yang memiliki dampak langsung.
Ia mengatakan saat ini Siklon Tropis Seroja di wilayah NTT masih dalam kondisi siaga darurat hingga 24 jam kedepan. Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin menjelaskan, siklon tropis seroja bermula dari bibit siklon 99S yang mengalami peningkatan intensitas sejak Senin (5/4/2021) pukul 01.00 WIB.
Terkait asal usul penamaan siklon, Miming menjelaskan penamaan sudah ada di list secara internasional. Seperti siklon yang terjadi saat ini dinamakan dengan siklon Seroja. Siklon berikutnya akan dinamakan dengan nama Teratai.
Dampak dari siklon tropis seroja, yakni: Potensi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat disertai kilat/petir serta angin kencang di wilayah Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, dan Intensitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir serta angin kencang di wilayah Bali, Sulawesi Selatan, dan sebagian Sulawesi Tenggara Gelombang laut dengan ketinggian 1.25 - 2.5 meter di Selat Sumba bagian timur, Selat Sape, Laut Sumbawa, Perairan utara Sumbawa hingga Flores, Selat Wetar, Perairan Kep. Sabalana hingga Kep.Selayar, Perairan selatan Baubau - Kep.Wakatobi, Perairan Kep.Sermata - Leti, Laut Banda, Laut Arafuru bag. barat. Gelombang laut dengan ketinggian 2.5 - 4.0 meter di Selat Sumba bagian barat, Laut Flores, Perairan selatan Flores, Perairan selatan P. Sumba, Selat Ombai. Gelombang laut dengan ketinggian 4.0 - 6.0 meter di Laut Sawu, Perairan P. Sawu, Perairan Kupang-P Rotte. Gelombang laut dengan ketinggian lebih dari 6.0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia selatan NTT, Laut Timor selatan NTT.
Sumber : Kompas.com
Jurnalis