Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
UNTAG Surabaya menyelenggarakan Lokakarya Penguatan Kapasitas Perancangan Kurikulum Berbasis KKNI dan SN-Dikti. Kegiatan yang berlangsung di Meeting Room 1 Gedung Graha Wiyata lantai 1 tersebut diikuti 60 peserta, yang terdiri dari kepala program studi, dosen, badan penjaminan mutu, dan unit-unit terkait, Senin (22/5/2017).
Kepala Perencanaan dan Pengembangan Akademik UNTAG Surabaya Dr. Sunu Priyawan, M.Ak saat sambutannya mengatakan, lokarya pada tahun 2017 ini merupakan proses lanjutan dari kegiatan yang sama di tahun 2015. Menurutnya, kurikulum menjadi sangat penting karena merupakan roh dalam pendidikan.
“Dalam upaya melakukan kualifikasi terhadap lulusan perguruan tinggi di Indonesia, pemerintah telah menerbitkan Perpres No. 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI),” ucap dosen Fakultas Ekonomi itu. Selain itu, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 telah mengamanatkan agar Kurikulum Pendidikan Tinggi dikembangkan oleh setiap Perguruan Tinggi sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti).
Dr. Sunu yang juga selaku ketua pelaksana lokarya menyebutkan, bahwa beberapa Program Studi (Prodi) di UNTAG sudah menyelesaikan kurikulum berbasis KKNI dan SN-Dikti. Dirinya berharap semua Prodi pada tahun ajaran 2017/2018 sudah menyelesaikan kurikulum berbasis KKNI dan SN-Dikti.
“Semoga pada saat lokakarya ini, bisa membantu untuk menyelesaikan kurikulum berbasis KKNI dan SN-Dikti, dan diharapkan di bulan Juli nanti sudah selesai semua,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Rektor UNTAG Surabaya Dr. RA. Retno Hastijanti, M.T mengucapkan terima kasih kepada pemateri Lokakarya Penguatan Kapasitas Perancangan Kurikulum Berbasis KKNI dan SN-Dikti yang telah menyempatkan waktu dan bersedia hadir di Kampus Merah Putih.
“Terima kasih juga saya ucapkan kepada panitia yang telah menyelenggarakan acara ini serta para dosen yang hadir dalam lokarya,” ucapnya.
Dosen Teknik Arsitektur ini menjelaskan, UNTAG Surabaya sudah melakukan transformasi dari kurikulum lama ke kurikulum berbasis KKNI dan SN-Dikti sejak 3 tahun yang lalu. Sedangkan di tahun 2016, 60 prosen Prodi sudah menyelesaikan kurikulum baru.
“Beberapa Prodi masih menjalankan proses tranformasi kurikulum. Upaya yang dilakukan universitas salah satunya dengan pendampingan dalam penyusunannya. Contohnya, seperti kegiatan yang sedang berlangsung sekarang ini,” tambah Dr. Hasti.
Dr. Hasti berharap, dengan terselenggaranya Lokakarya Penguatan Kapasitas Perancangan Kurikulum Berbasis KKNI dan SN-Dikti bisa mempercepat proses transformasi, mengembangkan, dan membangun UNTAG Surabaya menjadi lebih baik lagi.
Sementara itu, UNTAG Surabaya dalam Lokakarya Penguatan Kapasitas Perancangan Kurikulum Berbasis KKNI dan SN-Dikti mengundang Dr. Kusdi Raharjo, D.E.A dan Dr. Eng. Indradi Wijatmoko, S.T.,M.Eng sebagai pemateri.