Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Program Studi Magister Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNTAG selenggarakan bedah buku ''Inovasi Harga Mati'' karya Dr. Tri Widodo W. Utomo SH., MA. Buku tersebut dibedah oleh Dr. Muhammad Aswad, M.Si (perwakilan dari penulis) di Meeting Room, Selasa (20/2/2018)
Dekan FISIP UNTAG Surabaya, Drs. Endro Tjahyono, MM, dalam sambutannya mengatakan inovasi sangat dibutuhkan oleh negara yang sedang berkembang seperti Indonesia dalam menjamin eksistensi dan perkembangan kelembagaan nasional maupun internasional.
''Inovasi dan kreasi outcome-nya lebih besar untuk negara, maka dari itu kita dituntut untuk terus melakukan inovasi agar tetap menjadi tuan rumah di negeri sendiri pada masa kini dan masa mendatang,'' ucapnya.
Sementara itu, Dr. Muhammad Aswad, M.Si menjelaskan dalam buku ''Inovasi Harga Mati'' berisi dua pokok pikiran besar, yaitu pada tahun 2013 merupakan tahun kegelisahan karena belum adanya inovasi-inovasi. Sedangkan pada tahun 2017 merupakan tahun penguatan inovasi daerah. Sehingga dengan adanya inovasi tersebut diharapkan tidak ada lagi daerah tertinggal.
''Ada lima indikator dalam buku tersebut, yaitu inovasi harus memiliki keberbaruan adanya manfaat, keberlanjutan, solutif (menjadi solusi setiap permasalah), kompabilitas (tidak bertentangan dengan adat, dll),'' ujarnya.
Negara yang bergerak lambat, kata Aswad, akan tertinggal kecuali melakukan loncatan yang besar melalui inovasi, karena inovasi bukan penghalang justru inovasi membawa kemajuan.
Acara bedah buku tersebut dihadiri Bappeda se-Gerbangkertasusila, anggota IAPA (Indonesia Association for Public Administration), dosen FISIP serta mahasiswa Administrasi Publik. Sementara yang berkesempatan menjadi pembahas adalah, Dr. Zakariya, MS., MM., Msi dan Dr. Seodjarno, MM.
Redaksi yang malang melintang di bidang jurnalisme