- Profil
- Struktural
Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNTAG Surabaya terlihat antusias dalam mengikuti kuliah praktek bisnis kreatif, Selasa (21/11/2017). Kuliah praktek yang bertempat di Laboratorium Komunikasi tersebut bertujuan menginspirasi mahasiswa untuk meningkatkan daya kreatifitasnya.
Ketua Program Studi Administrasi Bisnis, Drs. Agung Pudjianto, MM yang berkesempatan membuka kuliah praktek bisnis kreatif mengatakan, mata kuliah bisnis kreatif sudah dimasukan di kurikulum prodi sejak tahun 2012. Diharapkan dengan hadirnya mata kuliah ini dapat membantu mahasiswa dalam menemukan ide-ide kreatif dan inovatif.
“Tujuan mata kuliah bisnis kreatif salah satunya untuk mengispirasi mahasiswa bagaimana merubah barang-barang yang tidak bernilai menjadi barang yang bernilai ekonomis. Mudah-mudahan kegiatan seperti ini bisa memicu mahasiswa semakin inovatif dalam berwirausaha,” tegasnya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama dosen mata kuliah bisnis kreatif Dra. Noorsanti Sumarah, M.I.Kom kepada warta17agustus.com menjelaskan bahwa kegiatan praktek dalam perkuliahan perlu dan penting untuk dilakukan. Apalagi untuk mata kuliah yang memang membutuhkan adanya praktek salah satunya mata kuliah bisnis kreatif.
“Selama praktek, mahasiswa membuat kerajinan berupa bunga dari kulit jagung dan hiasan dinding dari clay. Clay itu adalah tepung yang sudah dicampur dengan lem dan pewarna,” ucapnya.
Menurut Noorsanti, aktifitas praktek secara langsung adalah penting karena bisa memunculkan ide-ide baru bagi mahasiswa. Dengan begitu, diharapkan nantinya mahasiswa bisa membuat usaha mandiri.
“Mahasiswa yang menempuh mata kuliah ini memang sering saya ajak jalan-jalan, melihat-lihat usaha UMKM. Jadi, bukan teori melulu di dalam kelas, karena kalau terlalu sering di kelas mahasiswa juga akan jenuh,” tambahnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, semangat berwirausaha masyarakat Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Untuk itu, menjadi salah satu langkah yang tepat jika mahasiswa sejak awal diajak berwirausaha, yang kedepannya diharapkan dapat membantu perekonomian negara.
“Agar kuliah praktek ini tidak membosankan maka instrukturnya saya datangkan dari rekan-rekan UMKM, yaitu Bu Lisa dan Bu Evi. Semoga kegiatan ini bermanfaat dan memunculkan wirausaha-wirausaha baru dari kalangan mahasiswa,” tutup Noorsanti.
