Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Untag Surabaya dikenal kalangan masyarakat dengan sebutan Kampus Merah Putih yang berarti Perguruan Tinggi yang menjunjung tinggi rasa nasionalisme terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tidak hanya para dosen, namun para mahasiswa di lingkup Untag Surabaya juga harus memiliki jiwa nasionalisme.
Menyambut mahasiswa baru dalam acara Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2023, Ketua Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya. J. Subekti, S.H., M.H. berkesempatan memaparkan materi mengenai wawasan kebangsaan dan bela negara.
Diawali dengan pembahasan mengenai sejarah masa lalu negara Indonesia, bahwasanya memiliki semangat pemersatu bangsa Indonesia yang salah satunya ialah Kerajaan Majapahit. Kerajaan Majapahit merupakan Kerajaan terbesar Hindu Buddha di abad 13 - 15 karena kekuasaannya yang hampir mencapai seluruh Nusantara kala itu.
Selanjutnya, Ketua YPTA tersebut memaparkan kondisi fisik yang dimiliki Indonesia.
“Sebagai warga Negara yang baik, penting untuk mengetahui bagaimana kondisi fisik Negara kita. Indonesia adalah negara yang luas dengan daratan yang kita miliki 1,905 juta km2, sedangkan luas perairan di Indonesia yaitu 6,400 juta km2. Negara Indonesia termasuk daerah yang mudah terguncang oleh bencana alam karena dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik. Memiliki suku bangsa berjumlah 1,341, jumlah penduduknya di pertengahan tahun mencapai 278,69 juta jiwa, dan memiliki 840 bahasa daerah dengan catatan 3 bahasa daerah lainnya sudah tidak digunakan atau menghilang”, ungkapnya
Masa-masa ketika Indonesia dijajah juga dijelaskan oleh J. Subekti. Tercurahnya pemikiran-pemikiran kritis dan tenaga para pemimpin Bangsa dan Pahlawan demi Kemerdekaan Indonesia.
“Mulai dari lahirnya organisasi Budi Oetomo pada 20 Mei 1908 yang mempersatukan ide dan cita-cita Negara Indonesia sehingga Ir. Soekarno pada tahun 1948 tanggal 20 Mei diresmikan menjadi Hari Kebangkitan Nasional. Lalu muncul Sumpah Pemuda yang dihasilkan dari keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan pada 27 hingga 28 Oktober 1928 di Batavia yang sekarang menjadi Jakarta. Tidak lagi dengan cara Jawa, Madura, Sulawesi atau Papua tapi dengan cara Indonesia. Hingga Presiden pertama Negara Indonesia Ir. Soekarno yang membawakan pidato berjudul Lahirnya Pancasila di siding BPUPKI pada 1 Juni 1945. Ir. Soekarno menyampaikan konsep serta rumusan awal Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan tanggal 17 Agustus 1945 menjadi momen yang sangat bersejarah yaitu Kemerdekaan Indonesia,” lanjutnya
Sebelum berakhir, materi mengenai bela negara juga dipaparkan kepada Mahasiswa Baru Untag Surabaya.
“Lalu apa yang dimaksud dengan bela negara? Bela negara adalah sikap berkesadaran masing-masing untuk membela Negara Indonesia dari ancaman luar negeri maupun dalam negeri. Ancaman dalam negeri itu contohnya Radikalisme. Radikalisme merupakan paham ingin mengubah atau memperbarui apa yang sudah diatur oleh Negara. Seperti Pancasila dan UUD. Sebagai mahasiswa Kampus Merah Putih wajib bagi kita untuk siap membela Negara Indonesia. Bersikaplah ksatria, jangan gampang menyerah, siap membela bangsa dan negara Indonesa untuk menyukseskan Indonesia negara maju 2045,” tutupnya (Laras)