Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Adiska Putria Nova, mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Untag Surabaya, berhasil meraih juara 3 dalam cabang lomba baca puisi pada ajang Universitas Muhammadiyah Malang Championship II Nasional.
Adiska sapaan akrabnya, mengaku kecintaannya terhadap seni baca puisi berawal dari komunitas teater yang pernah diikutinya. Pengalaman tersebut menjadi modal penting bagi Adiska dalam mengeksplorasi kemampuannya dalam seni deklamasi.
“Saya pernah tergabung di teater, sehingga ada keinginan untuk mengeksplor kemampuan saya dalam berpuisi. Pastinya, saya juga ingin berprestasi dibidang yang cukup saya minati ini,” tukas mahasiswa semester 4 tersebut (5/3/25)
Adiska tidak serta-merta mengetahui adanya kompetisi ini, melainkan ditunjuk langsung oleh Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi, Moh. Insan Romadhan, S.I.Kom., M.Med.Kom., untuk mewakili prodi dalam lomba.
“Pak Insan yang sejak awal menghubungi saya untuk ikut lomba ini, dan Bu Citra yang mendampingi proses latihan, pengambilan video sampai selesai,” tambahnya
Kompetisi ini berlangsung secara daring pada 24 Desember 2024, di mana peserta diminta mengirimkan video penampilan membaca puisi terbaik mereka. Adiska membawakan dua puisi dengan makna yang berbeda.
“Puisi pertama, Elegi karya Toeti Herati, menggambarkan kegelisahan dan ketidakpastian dalam cinta. Puisi kedua, Mitos-Mitos Kecemasan karya Afrizal Malna, berbicara tentang kecemasan akan hiruk pikuk kehidupan kota,” jelas Adiska
Agar tampil maksimal, Adiska tidak hanya mengandalkan pengalaman teaternya, tetapi juga terus mengasah teknik membaca puisi secara mandiri. Baginya, memahami makna puisi menjadi kunci utama dalam menyampaikan sajak dengan penuh penghayatan.
“Selain memahami makna puisi, saya juga latihan eskpresi dan gestur depan cermin, menonton video orang lain yang membawakan puisi orang dengan judul yang sama sebagai referensi, serta sempat melakukan gladi resik di depan dosen untuk mendapatkan koreksi,” ujar mahasiswa kelahiran 2005 itu
Mahasiswa asal Lamongan Jawa Timur ini menekankan bahwa kunci utama saat tampil adalah menjaga ketenangan.
“Menurut saya, yang paling penting saat tampil adalah tenang, teknik dan aspek lainnya harus sudah dimaksimalkan saat latihan,” tegasnya
Meskipun menghadapi tantangan dalam membagi waktu antara latihan dan kesibukan kuliah, Adiska tetap berkomitmen untuk berlatih secara rutin demi membangun penghayatan dalam membacakan puisi.
“Saya senang dan bangga, karena penghargaan ini saya dapatkan bukan hanya atas nama pribadi, tetapi juga mewakili prodi dan kampus. Semoga ke depannya saya dapat terus memberikan kontribusi prestasi untuk kampus tercinta,” tutup Adiska
Prestasi Adiska membuktikan bahwa dukungan dan fasilitas dari Untag Surabaya, seperti bimbingan dosen, berperan penting dalam pengembangan bakat mahasiswa. Besar harapan Untag Surabaya dapat melahirkan lebih banyak mahasiswa yang berani mengeksplorasi potensinya dan meraih prestasi gemilang di berbagai ajang akademik maupun non-akademik.
Reporter