Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 2022 semester gasal 2022/2023 yang dikelola oleh Tim Program PMM 2 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) beri banyak kesan mahasiswa PMM.
Kampus merah putih, Untag Surabaya menjadi destinasi pertukaran pelajar yang dituju oleh mahasiswa dari sabang sampai merauke. Kegiatan PMM dilaksanakan selama satu semester penuh hingga berakhir pada akhir Desember mendatang.
Salah satu peserta PMM 2 berasal dari Universitas Medan Area, Zeflyn Olivia mengikuti segala bentuk kegiatan dengan menghadiri setiap pembelajaran di Untag Surabaya dan kunjungan pada tempat bersejarah di wilayah Jawa Timur.
“Untag sangat menjamu kami, sempat sedikit kaget karena bahasa yang digunakan sehari-hari membuat bingung, teman-teman berbicara dengan bahasa jawa semua dan membuat saya sadar kalau budaya orang Surabaya adalah berbicara pakai bahasa jawa,” ujar mahasiswi Ilmu Komunikasi tersebut.
Oliv, sapaan akrabnya, yang hendak meninggalkan Kota Pahlawan pada 28 Desember mendatang, mengungkapkan bahwa dirinya sangan mengapresiasi tim dari penanggung jawab PMM yang ada di Untag Surabaya yang telah mendampingi dirinya bersama dengan 139 peserta PMM yang lain.
“Yang paling meninggalkan bekas dan unik di Untag Surabaya adalah kita harus menyanyikan lagu Indonesia raya setiap jam 10 pagi dan seluruh kegiatan wajib berhenti, selain itu juga terbentuknya satuan tugas anti kekerasan pelecehan, akan menjadi pembelajaran yang saya bawa ke kampus asal,” ungkap Oliv saat di wawancarai pada (12/12).
Mahasiswi semester 5 itu berharap kepada dirinya sendiri untuk lebih meningkatkan sikap toleransi kepada hal apapun, terutama toleransi dari Kebhinekaannya.
“Selain itu, lebih empati kepada teman-teman semua dan masyarakat tentang bagaimana kita hidup di dunia ini. Semoga untuk Untag Surabaya ditahun kedepannya selalu memberikan yang terbaik, baik didapatkan dari program luar masuk ke Untag maupun sebaliknya. Untag Surabaya juga semoga akan memperbaiki dan memberikan yg terbaik bagi mahasiswanya sendiri,” tutup Oliv. (Ratna)