Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Ikhlasul Nusa, mahasiswa Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknik Untag Surabaya mendapatkan penghargaan dari penelitian Tugas Akhir yang dikerjakan. Berangkat dari rasa penasaran dan ketertarikan terhadap tanaman berhasil mengantarkan meraih Karya Menarik Wisuda ke-127 Untag Surabaya.
Nusa, sapaan akrabnya, menyelesaikan tugas akhir berjudul ‘Rancang Bangun Sistem Sirkular Tanaman Hidroponik Dan Budidaya Ikan Lele Dengan Intensitas Cahaya Lampu Berbasis Iot’. Penelitiannya menjadi jawaban atas berbagai permasalahan tanaman, seperti lahan yang sempit dan perkembangan tanaman yang lambat.
Saat melakukan penelitian lebih lanjut terkait mencari factor penghambat perkembangan suatu tanaman, Nusa menemukan bahwa kandungan Nitrogen, Fosfor dan Kalium (NPK), pH air, dan juga intensitas cahaya memiliki andil yang besar terhadap tumbuh kembang tanaman khususnya dengan metode hidroponik.
Kotoran lele dipilihnya karena mengandung pupuk NPK yang mendukung metode tersebut.
Mahasiswa kelahiran tahun 2000 ini memilih kotoran lele untuk mendukung metode yang diterapkan karena mengandung tiga unsur hara, yaitu Nitrogen, Fosfor, dan Kalium (NPK). Nusa juga menjelaskan lebih lanjut terkait alasan mengambil intensitas cahaya berbasis ioT.
“Setiap tumbuhan memiliki intensitas cahaya yang berbeda-beda. Untuk intensitas cahaya lampu, saya mendapatkan referensi dari jurnal sebelumnya. Saya menanam kangkung yang dimana referensi dari jurnal tersebut menyatakan intensitas cahaya kangkung berkisar 1520-1750 Lux. Untuk mengukur intensitas cahaya lampu, saya menaruh Lux meter disebelah net pot yang akan ditanami. Dari situ Lux meter bisa menghitung intensitas cahaya lampu di suatu ruangan. Perihal basis ioT, saya juga membuat alat potong tanaman otomatis disitu kita mendapatkan data, apakah untuk hari ini tanaman itu terpotong atau tidak. Data-data tersebut akan dikirim ke internet atau host local dengan bantuan Arduino,” jelas Nusa
Project yang dikerjakan guna memenuhi Tugas Akhir tersebut membutuhkan waktu 3 bulan dengan pembagian 1 bulan untuk pembuatan alat, 1 bulan setengah untuk penelitian dan setengah bulan untuk menyusun data.
Nusa sempat menuturkan kendalanya ketika mengerjakan project tersebut.
“Kendala yang saya alami sewaktu mengerjakan project TA seperti pada pembuatan alat yang membutuhkan waktu yang lebih lama, disitu banyak kegagalan yang dilalui,” tuturnya
Kendati demikian, kesulitan dan kendala yang dialami Nusa terbayarkan ketika dinyatakan menerima penghargaan Karya Menarik Wisudawan ke-127 Untag Surabaya.
“Banyak faktor-faktor yang belum saya aplikasikan di penelitian saya. Saya harap, semoga penelitian ini dapat dilanjutkan dengan melengkapi faktor-faktor yang belum saya aplikasikan,” tutupnya (Laras)