Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Kelompok 16 Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNTAG Surabaya Semester Gasal 2017/2018 membantu meningkatkan ekonomi masyarakat Kelurahan Kedopok, Probolinggo, dengan membuat inovasi kerupuk dari daun bambu. Pelatihan pembuatan kerupuk dari daun bambudilaksanakan tanggal 30 Januari 2018 kemarin.
Ketua Devisi Kewirausahaan Kelompok 16, Dedik Aristyanto, saat dikonfirmasi warta17agustus.com mengatakan inovasi olahan kerupuk dari daun bambu merupakan salah satu program kerja Devisi Kewirausahaan yang bertujuan meningkatkan perekonomian masyarakat Kelurahan Kedopok melalui ragam olahan makanan.
‘’Kelurahan Kedopok memilki sumber daya alam yang melimpah salah satunya daun bambu. Daun bambu memiliki kandungan beberapa zat aktif diantaranya: polisakarida, klorofil, flavonoid, vitamin, mikroelemen, dan asam amino. Kandungan zat tersebut bisa mengobati penyakit: cacing usus, meringankan nyeri haid, jantung, dan asam urat,’’ ucapnya.
Berdasarkan kelebihan tersebut akhirnya mendorong Kelompok 16 membuat kerupuk dari daun bambu. Menurut Dedik, proses pembuatan kerupuk dari daun bambu hamper sama dengan pembuatan kerupuk pada umumnya hanya ada penambahan daun bambu dalam proses pembuatannya.
‘’Semoga ke depan dapat terbentuk suatu kelompok UKM atau pengusaha di Kelurahan Kedopok untuk mengembangkan daun bambu sebagai ciri khas sehingga Kelurahan Kedopok bisa dikenal dengan kelurahan yang kaya dengan UKM yang memiliki olahan inovatif, kaya manfaat, berkhasiat serta ekonomis,’’ ujar mahasiswa Fakultas Sastra itu.
Sementara itu, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kelompok 16, Wiwin Widiasih, ST., MT., mengungkapkan kerupuk dari daun bambu merupakan produk baru, karena belum ada yang memanfaatkan daun bambu sebagai olahan makanan utamanya sebagai kerupuk.
‘’Semoga ke depan masyarakat Kelurahan Kedopok bisa terus mengembangkan varian kerupuk daun bambu, sehingga nantinya bisa menjadi alternatif komoditi unggulan dari Kelurahan Kedopok,’’ pungkasnya.