Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Mahasiswa Untag Surabaya bersama para aktivis sekaligus mahasiswa-mahasiswa dari 3 Universitas tergabung dalam Badan Riset Urusan Sungai Nusantara (BRUIN) menggelar kempanye ‘SUNGAI 3B: BRANTAS BUTUH BANSOS’, Senin, (13/3) tepat pada Hari Air Sedunia di depan Gedung Grahadi Surabaya.
Para aktivis mahasiswa-mahasiswa Surabaya, Malang dan Madura termasuk Brian Putra Pratama, mahasiswa Untag Surabaya, membawa spanduk berisikan tulisan ‘Sungai Brantas Butuh Bansos’ guna menagih janji Gubernur Jawa Timur, Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si., untuk memberikan bantuan sosial untuk sungai Brantas.
“Menurut PERMEN PUPR Nomor 4 Tahun 1 2015 tentang Kriteria dan Penetapan wilayah sungai, sungai Brantas menjadi sungai startegis Nasional yang menjamin kesedidan air minum bagi 80% masyarakat Jawa Timur, menjamin sedikitnya 40 % kebutuhan air untuk industri dan menjamin 40% kebutuhan irigasi perkebunan dan budidaya ikan air tawar di sepanjang Sungai Brantas,” tutur mahasiswa Ilmu Komunikasi tersebut.
Brian sebagai pemimpin kampanye tersebut, menambahkan bahwasannya tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) tahun 2022 menguji kandungan mikroplastik di 68 sungai strategis nasional, menempatkan bahwa Sungai Brantas menduduki peringkat pertama dari sungai yang lain.
“Hal ini membuat Sungai Brantas menjadi urutan pertama yang paling tercemar akan sampah plastik dan menjadi sungai yang memiliki kontaminasi mikroplastik dengan presentasi sebanyak 636 partikel/100 liter,” imbuhnya.
Selain itu, Duta Peduli Sosial Indonesia 2023, Iqbaal Ivan Ammar Fauzi sekaligus mahasiswa Ilmu Komunikasi Untag Surabaya yang juga ikut turun dalam aksi kampanye mengungkapkan bahwa aksi tersebut dilakukan untuk gebrakan para petinggi-petinggi negara untuk melek akan lingkungan sekitar.
“Kegiatan ini juga diharapkan sebagai bagian proyek Pemerintah Provinsi untuk mengatasi dan memulihkan dampat aktivis pencemaran air di Sungai Brantas, karena tentu kami membutuhkan dukungan untuk memaksimalkan program yang selama ini belum optimal,” pungkas mahasiswa semester 6 tersebut.
Melalui aksi ini, Ivan berharap pemerintah sadar akan lingkungan sekitar tempat tinggal masyarakat Jawa Timur dan perlu membuat kebijakan bagi perusahan sekitar DAS Sungai Brantas tentang pengelolaan limbah. (Ratna)