Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Limbah kelapa yang selama ini menjadi beban lingkungan kini diubah menjadi peluang ekonomi dengan inovasi bonsai kelapa. Mahasiswa Untag Surabaya berhasil lolos pendanaan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) kategori budidaya tanaman melalui produk 'Bonsai Nucifera', mengubah limbah menjadi komoditas bernilai tinggi.
Tim yang diketuai oleh Eko Wahyu Widodo (Prodi Manajemen), dengan anggota Riris Verdina Purbayani (Prodi Administrasi Bisnis), Shafa Nabilah Putri (Prodi Manajemen), dan Triya Nur Fadila (Prodi Administrasi Bisnis), di bawah bimbingan dosen pendamping Dra. Yuliar Kartika Wijayanti, MM, merancang proses kreatif dan teknologi modern untuk mengolah sisa-sisa kelapa yang tadinya terbuang menjadi tanaman hias bonsai kelapa yang memiliki nilai jual tinggi.
“Kami bertujuan mengubah limbah kelapa menjadi produk bernilai tinggi yang memperindah lingkungan dan memberikan dampak positif. Dengan pendekatan sociopreneurship, kami berkomitmen menciptakan dampak sosial berkelanjutan bagi lingkungan dan ekonomi lokal,” jelas Eko (14/5)
'Bonsai' sering dianggap sebagai simbol keindahan, keseimbangan, dan harmoni dengan alam. Sementara itu, 'Nucifera' berarti kelapa. Produk Bonsai Nucifera merupakan seni mengerdilkan tanaman dalam sebuah wadah untuk menciptakan miniatur yang indah dan harmonis. Proses ini melibatkan pembentukan dan pemangkasan pohon kelapa untuk mempertahankan ukuran miniatur dan proporsional yang diinginkan dalam wadah yang sesuai.
Tim ini bukan kali pertama berhasil lolos pendanaan P2MW, sehingga Ketua tim menyatakan bahwa selama proses pengerjaan proposal, mereka tidak menghadapi tantangan yang signifikan.
“Persiapannya tidak terlalu sulit, ya. Karena ini tahun kedua kita lolos pendanaan P2MW, jadi untuk tahun ini kami hanya mengulangi persiapan seperti tahun kemarin. Tidak ada tantangan yang signifikan, karena kita sudah pernah lolos pendanaan P2MW tahun lalu dan syukurlah tahun ini juga berhasil lolos lagi. Segalanya berjalan lancar,” jelasnya
Melalui kreativitas dan inovasi, usaha 'Bonsai Nucifera' juga bertujuan untuk meningkatkan nilai-nilai sosial dan ekonomi. Setiap pot tanaman bonsai kelapa yang dihasilkan mencerminkan komitmen dalam menjaga lingkungan dan memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar.
“Tentunya, harapan kami adalah bisa mengembangkan bisnis secara berkelanjutan dengan hadirnya inovasi-inovasi yang mendukung produk kami, sehingga produk kami semakin dikenal di berbagai kalangan masyarakat. Selain itu, kami ingin memberikan inspirasi dan motivasi kepada teman-teman mahasiswa lain untuk menjadi wirausaha dengan mengembangkan ide bisnis pribadi,” tutup Eko
Tim 'Bonsai Nucifera' yang telah berhasil lolos pendanaan P2MW menjadi teladan bagi generasi muda untuk menjadikan inovasi dan kewirausahaan sebagai sarana dalam menjaga lingkungan dan menciptakan nilai tambah bagi masyarakat. Dengan demikian, mereka tidak sekadar mengubah limbah menjadi produk bernilai, tetapi juga mengemban peran penting sebagai agen perubahan dalam membangun masa depan yang berkelanjutan.
Reporter