Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Sebagai seorang mahasiswa, kesadaran akan pentingnya budaya dan pariwisata lokal merupakan bagian tak terpisahkan dari pembentukan karakter dan identitas diri yang kuat. Djadhuq Dimas, mahasiswa Ilmu Komunikasi Untag Surabaya, berhasil membuktikan hal tersebut dengan meraih gelar Raka Persahabatan di ajang Duta Wisata Jawa Timur 2024.
Acara bergengsi ini, yang dikenal dengan nama Raka Raki Jawa Timur, diselenggarakan pada 5 Oktober 2024 di Graha Universitas Negeri Surabaya. Event ini mempertemukan para peserta dari berbagai kota dan kabupaten untuk memperebutkan gelar duta wisata yang mewakili semangat dan budaya Jawa Timur.
Djadhuq, yang dikenal ramah dan bersemangat, mengaku awalnya tidak menyangka akan membawa pulang penghargaan tersebut.
“Saya tidak terlalu berekspetasi di awal, karena dari persiapannya saja sudah dari lama jadi perasaannya nothing to lose saja untuk mengikuti ajang tersebut. Sempat kaget juga mendapatkan penghargaan dan rezeki jadi Raka Persahabatan Jawa Timur, tetapi yang pasti sangat senang pada akhirnya dapat penghargaan tersebut,” ungkapnya penuh antusias (2/11)
Mendapatkan penghargaan bukan tanpa tantangan. Djadhuq mengungkapkan bahwa salah satu hambatan terbesar yang ia hadapi adalah mobilitas. Sambil menjalani kuliah dan pekerjaan di Surabaya, ia harus sering bolak-balik ke Mojokerto selama tujuh bulan persiapan.
“Saya domisili di Surabaya untuk kerja dan kuliah, tapi persiapan selama lomba ini di Kota Mojokerto. Selama kurang lebih 7 bulan untuk persiapan, pulang pergi Mojokerto-Surabaya untuk menyiapkan hal-hal atau keperluan yang harus dibawa selama Raka Raki Jawa Timur ini menjadi tantangan buat saya sebab perlu manajemen waktu,” tambah Raka Persahabatan tersebut
Selama persiapan, Djadhuq mendalami berbagai materi terkait pariwisata Jawa Timur untuk memperkaya pengetahuannya.
“Banyak sekali materi yang harus dipelajari, dihafalkan, dan harus dipahami sebelum maju sebagai Duta Wisata Raka Raki Jawa Timur. Jadi, harus tetap belajar, belajar, dan baca di website Kemenparekraf tentang wisata-wisata apa saja yang ada di Jawa Timur, kemudian mempelajari istilah-istilah, dan juga latihan public speaking,” tandas Djadhuq
Bagi Djadhuq, hal ini adalah langkah penting untuk tampil maksimal sebagai Duta Wisata yang memahami setiap aspek budaya dan destinasi di Jawa Timur.
Djadhuq juga berbagi motivasi utamanya mengikuti ajang ini, yaitu untuk membanggakan orang-orang terdekat yang telah mendukung perjalanannya.
“Saya berfikir bahwasannya saya ingin membanggakan semua pihak yang sudah mendukung dari awal dan membuktikan jika mereka tak salah pilih, dukung, dan menaruh harapan di saya. Jadi, itu yang buat semangat saya makin bertambah dan sangat termotivasi dari teman-teman maupun keluarga,” tutup Djadhuq
Melalui ajang ini, Djadhuq ingin menunjukkan bahwa generasi muda, khususnya mahasiswa, perlu peduli pada budaya daerah sebagai bentuk tanggung jawab melestarikan dan memperkenalkannya lebih luas. Pencapaian ini tak hanya mengharumkan nama Untag Surabaya, tetapi juga mempromosikan pariwisata Jawa Timur dengan semangat persahabatan dan dedikasi yang tinggi. (Arvina)