Maksimalkan IPTEK dalam Penanganan Sampah Plastik dan Pemberdayaan Ekonomi

  • 01 Desember 2022
  • VaniaS
  • 677

Bergabung dalam Tim Pengabdian Untag Surabaya, Ir. Suko Istijanto, M.T, Dr. Dra. Rachmawati Novaria, M.M, I Putu Rippa Sogaw, Sefty Maharani Devi, bekali IPTEK masyarakat di Kawasan Hutan Mangrove untuk meningkatkan kualitas penanganan sampah plastik di Kawasan Hutan Mangrove pada Agustus 2022.

 

Sebagai destinasi wisata, Kawasan Mangrove Kelurahan Gunung Anyar Tambak Surabaya diarahkan untuk selalu menjaga citra kawasan yang asri dan bersih dari sampah plastik yang terbawa air sungai dan gelombang laut.

 

Evakuasi  sampah laut yang terjepit pada akar dan batang mangrove biasanya diambil secara manual satu persatu, sehingga kondisi sampah relatif kotor bercampur lumpur. Kondisi ini membutuhkan penanganan awal berupa pembersihan dan pemilahan agar dapat diterima pasar (pengepul) dengan harga yang memadai.

 

Atas inisiatif masyarakat setempat, Bank Sampah “Bintang Mangrove” (BSBM) didirikan dengan maksud menjadi solusi untuk mewujudkan wajah kawasan bersih, sehat, serta menggerakan jiwa peduli masyarakat sekitar pada kondisi lingkungan yang tercemar oleh sampah laut, terutama sampah plastik.

 

Keberadaan BSBM juga membantu masyarakat dalam mengorganisir, memfasilitasi sarana pengumpulan sekaligus mengelola hasil pengumpulan sampah sampai dijual ke pengepul.

 

Pengurus Bank Sampah “Bintang Mangrove” menjelaskan bahwasannya selama ini sampah dikumpulkan menggunakan glangsing (karung plastik).

 

“Selembar glangsing dapat memuat sekitar 10 sampai 15 kg, setiap kegiatan penangkapan membutuhkan sekitar 6 sampai 10 glangsing. Harga glangsing per lembarnya sekitar Rp. 3.000 - Rp. 5.000. Sayangnya, glangsing ini selain harganya yang dianggap cukup mahal, dia tidak tahan lama dan gampang rusak pada saat dipakai mengangkut sampah dari laut maupun digunakan menyimpan sampah yang akan dikirim ke pengepul, ” paparnya

 

Keluhan ini mendasari Tim Pengabdian Masyarakat Untag 2022 dengan dana Hibah Perguruan Tinggi (HPT) untuk membantu warga mengurangi pengeluaran pemakaian glangsing dan menggantinya dengan lembaran jaring nilon.

 

Dijadikan bahan baku utama dalam pembuatan Wadah Jaring (WaRing), jaring nilon yang disediakan berupa gulungan lebar 90 cm dan panjang 100 meter. Lembaran jaring nilon diperkirakan cukup kuat untuk  mengangkut sampah lebih banyak, lebih berat, tahan lama serta mudah disimpan.

 

Tim Pengabdian Untag Surabaya fokus meningkatkan kualitas penanganan sampah plastik melalui pemberian IPTEK yang berkaitan dengan pemberdayaan ekonomi kepada masyarakat setempat dengan mempertimbangkan beberapa aspek dalam menunjang keberhasilan pengadaan lembaran jaring nilon

 

1. Aspek Ekonomis,  jaring nilon harus ramah dikantong dan tidak memberatkan masyarakat namun tetap memiliki kualitas.

2. Aspek Ergonomis, lembaran jaring harus akrab dengan pengguna sehingga pengguna merasa nyaman dan aman baik saat menjahit lembaran jaring sesuai modul yang dibutuhkan dan saat menggunakannya untuk menampung sampah laut.

3. Aspek Fungsional, jaring yang sudah di jahit menjadi Wadah Jaring (WaRing) harus mampu menampilkan fungsi utamanya yakni mampu menampung sampah plastik dalam jangka waktu yang lama serta memudahkan masyarakat pada saat proses pembersihan.

4. Aspek Tepat Guna, WaRing memang tepat dan berguna sesuai dengan kebutuhan saat ini.

5. Aspek Pendidikan dan Pelatihan. Setelah lembaran jaring sudah di jahit sesuai modul, masyarakat diberikan pendidikan dan pelatihan berkaitan dengan proses pemakaian peralatan serta manajemen pengelolaan sampah yang baik dan benar.

6. Monitoring dan Evaluasi (Monev)

 

Sesuai dengan aspek keberhasilan, Tim Pengabdian tak hanya melakukan kegiatan penyediaan bersifat fisik, melainkan mengadakan pembekalan dan pelatihan manajemen pembersihan dan pengelolaan sampah yang berkaitan dengan cara pembersihan sampah yang baik, pemilahan sampah berdasar jenis dan ukuran, pengepakan, penyimpanan dan pengangkutan ke pengepul.

 

Kegiatan yang difasilitasi LPPM Untag Surabaya ini diharapkan dapat membantu BSBM menghasilkan sampah yang lebih bersih dan tertata sesuai dengan tuntutan pasar (pengepul) agar memperoleh harga tawar dan keuntungan lebih tinggi. Serta terwujud wajah Kawasan Mangrove Kelurahan Gunung Anyar Tambak Surabaya lebih bersih dan asri.

 

 


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id

Vania

Reporter

BERITA TERKAIT

Samsung Resmi Rilis Galaxy S 4
  • 15 Maret 2013
  • 6741
Kuliah Di India Murah
  • 19 Maret 2013
  • 6811