Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Selain merupakan bentuk ibadah dan kewajiban bagi seluruh umat islam, ternyata puasa memiliki manfaat sebagai bentuk pengendalian emosi.
Kepala Bagian Pusat Karir dan Alumni Biro Kemahasiswaan dan Alumni (PKA BKA) Untag Surabaya, Rahma Kusumandari, M.Psi, Psikolog mengatakan bahwasannya setiap individu memiliki tingkatan puasa yang berbeda-beda.
Terdapat dua tingkatan berpuasa. Pertama, mereka yang puasa sebagai kewajiban. Kedua, yang puasa untuk menghindari hukuman, biasanya adalah anak-anak yang sedang belajar berpuasa. Oleh karena itu, manfaat puasa bervariasi dari orang ke orang tergantung pada tingkatannya.
"Tingkatan tertinggi adalah menjadi orang yang bertakwa. Bulan puasa adalah bulan menyucikan diri. Di bulan ramadan yang istimewa bagi semua amal ibadah terutama puasa,” ucap Dosen Fakultas Psikologi tersebut.
Lebih lanjut, Rahma menjelaskan terdapat manfaat berpuasa salah satunya untuk mengendalikan emosi.
“Karena puasa adalah bulan pelatihan bagi seluruh umat Islam. Bulan Ramadan adalah keadaan persatuan (dukungan sosial) yang memungkinkan individu mengendalikan emosinya. Ketika kita menjaga puasa sunnah sebelum bulan ramadan semuanya terjadi dengan sendiri. Namun di bulan ramadan ini seluruh umat Islam tetap berpuasa. Artinya, ada kebersamaan untuk meningkatkan keimanan. Dengan demikian lingkungan saling mengingatkan. Jika kamu lupa minum atau marah saat puasa, keluarga dan teman akan mengingatkan,”ujar Kepala PKA BKA Untag Surabaya tersebut.
Pihaknya juga mengatakan bahwa hal ini membawa dampak positif untuk pengembangan kepribadian dan proses berpikir individu.
“Bagi seorang muslim, setiap kebaikandan setiap hal positif yang dikerjakan di bulan puasa dilipatgandakan pahalanya. Mulai dengan bagaimana berperilaku yang benar, bagaimana mengelola emosi. Semua hal baik akan dilatih selama puasa. Oleh karena itu, bulan ramadan adalah bulan pelatihan yang mengubah persepsi, perasaan, dan perilaku orang yang bertakwa,” tutupnya (Nabila)