Maraknya Konten Eksploitasi Kemiskinan di TikTok Hanya Popularitas

  • 27 Januari 2023
  • 871

Kemajuan teknologi telah memudahkan untuk mendapat pundi-pundi rupiah. Live Tik Tok kini menjadi tren yang sedang berkembang dengan konten seseorang mandi di kolam lumpur hingga tubuh kedinginan dan mengigil.

 

Ironisnya, sebagian besar penampil di Live Tiktok adalah orang tua. Mereka menerima uang dari hadiah dari berbagai karakter yang dikirimkan oleh penonton. Hadiah yang mereka terima dapat dikonversi menjadi uang. Sangat kedinginan hingga tubuh mereka yang menggigil sering terekam dalam tayangan tersebut.

 

Drs. Judhi Hari Wibowo,M.Si dosen Ilmu Komunikasi Untag Surabaya mengatakan media sosial kini menjadi tempat untuk mendapatkan  popularitas dan uang.

 

“Saat ini para penyedia konten di media sosial berlomba-lomba menawarkan sesuatu yang akan menarik perhatian masyarakat. Orang-orang ini mencoba menarik perhatian dengan berbagai taktik, termasuk  mandi lumpur di LiveTikTok," ujarnya.

 

Judhi menjelaskan bahwa praktik ini sudah lama terjadi. Tayangan eksploitasi kemiskinan ini sudah sering kali muncul dan penontonnya banyak. Dimulai dari konten yang ada di televisi kemudian praktik semacam ini dibawa ke platform lain seperti Tiktok.

 

“Tujuannya pasti untuk mendapat popularitas dan bersaing dengan pembuat konten lain. Dari Dimana para popularitas ini bisa menghasilkan uang. Suka atau tidak suka, tindakan eksploitasi persepsi kemiskinan ini menarik perhatian banyak orang,” papar dosen Ilmu Komunikasi Untag Surabaya tersebut.

 

Perlombaan untuk menarik perhatian masyarakat ini menjadikan kreator konten media sosial sering memaksa pembuat konten media sosial untuk melupakan nilai-nilai etika dan moral yang harus selalu mereka ikuti.

 

“Praktek-praktek seperti itu dapat meningkat di masa depan untuk menarik perhatian publik. Masalahnya adalah kurangnya pemahaman atas moral dan etika di internet serta keinginan mendapat popularitas secara singkat,” ungkap Judhi.

 

Meski menjadi kreator konten tidak mudah, Judhi berpesan kepada masyarakat untuk tetap mengedepankan nilai moral dan etika.

 

“Konten yang mengedepankan nilai moral dan etika akan jauh lebih bertahan lama. Tips yang ingin menjadi kreator konten. Pertama, buatlah konten yang tidak kontroversial. Tayangan kontroversial seringkali menjadi boomerang. Hal ini mudah sekali untuk ditinggalkan masyarakat. Kedua banyak cara untuk menarik perhatian masyarakat. jangan khawatir karena banyak topik lain yang bisa diangkat seperti konten lucu, menarik, dan lebih berkelas,” tutupnya (Nabila)

 


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id