Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Sebanyak 65 mahasiswa penempuh mata kuliah kewirausahaan 1 (KWU 1), Fakultas Ekonomi Untag Surabaya, beradu kreatifitas membuat kerajinan yang unik dan memiliki nilai jual. Kegiatan yang diadakan di ruang L.802 gedung graha wiyata lt. 8 Untag Surabaya semalam, (10/12/2015), kegiatan ini bertujuan untuk melihat passion yang dimiliki mahasiswa Fe Untag Surabaya dan mengaplikasikan teori yang mereka dapatkan.
Passion mahasiswa itu harus diarahkan, kata Dra., Hj., Ec., Endang Setyowati, MSi., dosen pengampu mata kuliah sekaligus ketua laboratorium KWU.
“ Karena dengan kita arahkan, contohnya seperti sekarang ini, mereka akan mengetahui kemampuan apa yang dimilikinya, awal kwu satu ini saya memberikan materi tentang bagaimana menciptakan jiwa kewirausahaan. Karena teori juga penting dalam dunia pendidikan dan agar seimbang, diakhir semester kita terapkan materinya itu dengan saya memberikan tugas pada semua mahasiswa untuk membuat kratifitas, hasil karya mereka sendiri, ” kata Endang.
Ada 3 hasil karya terbaik yang menurut penilian saya unik dan memiliki nilai jual. Pertama, kreasi dibidang sablon. Disini bukan masalah kaosnya, tapi ada unsur uniknya. Mereka menunjukan jiwa kebanggaan terhadap jurusannya sehingga di tuliskan dalam bentuk aspirasi berbentuk kaos tersebut. Kedua, gantungan kunci. Kenapa saya anggap gantungan kunci itu bagus? Karena barang tersebut layak jual, dengan harga yang terjangkau, manfaatnya juga banyak dan kreasinya juga menarik. Yang ketiga, sebuah karya tulisan dibuat dari barang yang tidak berharga yaitu kawat. Mereka mampu merubah kawat menjadi kartu ucapan yang bisa diberikan pada orang tua, dosen, sahabat, dll.
“ Dengan adanya tugas mata kuliah kewirausahaan satu ini, mereka mendapatkan pengalaman dan bisa mendapat uang dari hasil kreativitas dan inovasi mereka, ” harapnya.
Rahmi Wahyuningrum, salah satu mahasiswi Akuntansi Fakultas Ekonomi Untag Surabaya mengatakan, tugas ini mampu mengasah keterampilan dan kreatifitas kita agar nanti saat terjun kedunia luar kita sudah mempunyai keterampilan yang bisa kita kembangkan menjadi bisnis.
Redaksi yang malang melintang di bidang jurnalisme