Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Matching Fund program kolaborasi Perguruan Tinggi dengan Ditjen Dikti merupakan salah satu implementasi indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi. Dari ribuan proposal diajukan, Untag Surabaya berhasil lolos pendanaan Matching Fund 2022, (19/7).
Program yang dikelola oleh Kerja Sama Dunia Usaha dan Kreasi Reka (Kedaireka) merupakan kegiatan yang menjadi jembatan antara Perguruan Tinggi dengan mitra. Desa Papungan, Blitar Jawa Timur kini menjadi mitra dengan Untag Surabaya dalam program Matching Fund 2022.
Dilatarbelakangi oleh beberapa kendala, Untag Surabaya mengangkat judul “Kemandirian Pangan Melalui Pengembangan Sektor UMKM dan Penggunaan Nutrisi Sebagai Bahan Pupuk serta Pakan Organik di Bidang Pertanian, Peternakan, Perikanan” dengan tujuan membantu meningkatkan ekonomi wilayah Desa Papungan.
Minimnya kegiatan yang terkait dengan IT menjadi salah satu kendala pada sektor UMKM di Desa Papungan. Produk hasil olahan Desa Papungan seperti kerupuk andalan desa hanya dijual secara tradisional. Dalam hal ini Program Matching Fund Untag Surabaya akan membantu mengembangkan produk UMKM tersebut.
Supangat, S.Kom., M.Kom., ITIL., COBIT., Direktur Direktorat Sistem Informasi YPTA Surabaya, mengatakan bahwasannya platform digital memiliki peran yang tinggi untuk membantu mengembangkan sektor UMKM.
“Adanya platform-platform digital akan membantu pelaku UMKM pada proses mengembangkan usahanya. Pelaku UMKM akan diajarkan bagaimana cara berdagang di E-commerce sebagai bentuk kemandirian pangan melalui pengembangan sektor UMKM,” ujarnya
Tidak hanya itu Supangat juga berharap program-program Matching Fund Untag Surabaya bisa diimplementasikan pada kegiatan masyarakat di Desa Papungan terutama dalam kegiatan yang terkait dengan IT.
“Yang berkaitan dengan IT harus diutamakan karena dengan begitu sektor UMKM akan lebih banyak dikenal masyarakat,” terang anggota usulan Program Matching Fund 2022.
Selain itu Ketua Pelaksana Tim Usulan Matching Fund 2022, Hery Murnawan, ST., MT., mengatakan proses kegiatan Matching Fund nantinya melibatkan mahasiswa dalam pembuatan platform digital.
“Kita ingin produk itu bisa dikenal oleh masyarakat dengan harapan dapat meningkatkan penjualan. Kita akan libatkan mahasiswa sesuai masing-masing bidang dari prodi yang ada. Selain itu perlu adanya pendampingan untuk mengelola e-commerce pada setiap UMKM di Papungan,” saat kegiatan Verifikasi Kelayakan dan Pembahasan RAB Usulan Program Matching Fund 2022, (19/7).
Para reviewer yang hadir dalam Verifikasi Kelayakan dan Pembahasan RAB tersebut mendukung penuh kegiatan Matching Fund usulan Untag Surabaya. Ditunjang dengan mengajukan beberapa kegiatan yang memiliki output merk dagang dan HAKI guna memberikan keuntungan kedua belah pihak.
Lolosnya kegiatan ini membutuhkan banyak energi dari dosen dan mahasiswa untuk meluangkan tenaga, waktu, dan pikirannya. Demi kelancaran kegiatan ini, diharapkan civitas akademika mendukung penuh untuk mengimplementasikan cerminan IKU Untag Surabaya.
Sebagai Perguruan Tinggi yang menjunjung proses Tri Dharma, Untag Surabaya menanggapi permasalahan yang ada dengan penyusunan proposal kegiatan terkait peningkatan ekonomi Desa Papungan. Hal ini berakibat pada kebutuhan dana, Untag Surabaya telah lolos pendanaan Dikti sebesar 500 juta rupiah.
Reporter