Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Untag Surabaya merupakan kegiatan rutinitas salah satu bentuk implementasi pada masyarakat. LPPM Untag Surabaya membuka fasilitas dan wadah bagi mahasiswanya menyampaikan hasil dari kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) yang dikemas dalam bentuk seminar pada Sabtu (2/7).
Kegiatan digelar secara daring ini dihadiri oleh dua narasumber dengan membawakan dua materi berbeda. Materi pertama yakni mengenai Penguatan UMKM untuk Membangkitkan Ekonomi, oleh Dr. Ayun Maduwinarti, M.P., materi kedua mengenai Pembangunan Desa melalui Digitalisasi oleh Supangat, M.Kom., ITIL., COBIT.
Sesuai dengan tema KKN Untag Surabaya 2021-2022 “Membangkitkan Ekonomi Kerakyatan Setelah Masa Pandemi”, Ketua LPPM Untag Surabaya, Aris Heri Andriawan, ST., MT menjelaskan bahwa masa transisi dari pandemi menjadi endemi merupakan salah satu peluang bagi mahasiswa untuk mengambil peran dalam meningkatkan ekonomi kerakyatan sebagai pemacu pemulihan ekonomi.
“Dari tema besar tersebut, kami breakdown menjadi 4 subtema yaitu Penguatan SDM, Inovasi Pembelajaran, Penguatan UMKM, dan Digitalisasi. Mahasiswa tinggal menyesuaikan kondisi lapangan dengan sub tema yang sudah disediakan oleh LPPM. Dengan ini, Untag Surabaya mencoba membantu mempertahankan eksistensi dan mencoba memulihkan ekonomi yang terpuruk selama 2 tahun,” ujar Aris.
Seminar Hasil KKN Reguler 2021-2022 diikuti oleh kurang lebih 30 kelompok KKN Reguler dengan masing-masing Dosen Pendamping Lapangan (DPL). Hasil artikel dari 5 kelompok terbaik akan dipresentasikan pada forum seminar dan di prosidingkan secara berkala.
Supangat, M.Kom., ITIL., COBIT. selaku pemateri sekaligus Direktur Direktorat Sistem Informasi menyampaikan pentingnya digitalisasi untuk membantu mengembangkan sebuah desa.
“Dengan adanya digitalisasi desa terdapat banyak manfaat diantaranya dapat meningkatkan produktifitas desa, memudahkan akses pendidikan, memperluas jangkauan pemasaran produk usaha desa, dan meningkatkan kualitas SDM yang dapat bersaing di tingkat internasional,” Imbaunya.
Tidak hanya sekedar gugur kewajiban, lanjutnya, namun dari kegiatan KKN mahasiswa dipacu untuk mengembangkan intelektual dan intelegensinya yang dituangkan melalui publikasi-publikasi karya.
“Hal ini juga melatih fisik dan mental mahasiswa saat terjun langsung kepada masyarakat,” tutur Supangat.
Dengan berlangsungnya kegiatan KKN ini, diharapkan dapat menjadi implementasi mahasiswa melalui apa yang sudah diperoleh, dan dapat menjadi suatu solusi kepada masyarakat yang saat ini memerlukan bantuan.
Reporter