Membangun Ekosistem Berkelanjutan di Era Society 5.0

  • 10 Juni 2024
  • 319

Era Society 5.0 menandai pergeseran paradigma menuju integrasi yang semakin dalam antara manusia dan teknologi. Namun, di balik gelombang kemajuan ini, kehadiran kewirausahaan yang tangguh menjadi kunci untuk menghadapi perubahan yang cepat.


Seminar Nasional Kewirausahaan bertajuk ‘Membangun Ekosistem Kewirausahaan Berkelanjutan Melalui Pendidikan di Era Society 5.0’, yang diselenggarakan oleh BEM Untag Surabaya, memberikan dukungan bagi pengembangan kewirausahaan di kalangan mahasiswa dengan memberikan kontribusi positif bagi ekosistem kewirausahaan di Indonesia, khususnya di era Society 5.0, (4/6/24).


Dalam sambutannya, Ketua BEM Untag Surabaya menekankan pentingnya pendidikan kewirausahaan dalam membentuk generasi muda yang siap menghadapi tantangan di Era Society 5.0.


“Era Society 5.0 menuntut kita untuk tidak hanya melek teknologi, tetapi juga memiliki jiwa kewirausahaan yang tangguh. Melalui seminar ini, kami berharap mahasiswa Untag Surabaya dapat memahami pentingnya perencanaan dan inovasi dalam membangun bisnis yang berkelanjutan,” ujar Bintang (4/6/24)


Acara yang diselenggarakan oleh Kabinet Bayusuta ini menghadirkan KPP. Cristian Sabilal Puussung Ciptonagoro, yang akrab disapa Mister Abie, Founder of Brilliant Indonesia Group, sebagai salah satu narasumber. 


Mister Abie memperkenalkan konsep Society 5.0, yang merupakan era di mana teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI) terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup manusia.


Dalam konteks kewirausahaan, Society 5.0 membuka peluang baru bagi para wirausahawan untuk menciptakan solusi inovatif yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.


Mister Abie juga menjelaskan mengenai pentingnya map plan dalam membangun ekosistem kewirausahaan yang berkelanjutan.


“Map plan adalah alat strategis yang dapat membantu wirausahawan merencanakan langkah-langkah mereka dengan lebih terstruktur dan terukur. Dalam dunia bisnis, tanpa rencana yang jelas, kita seperti berlayar tanpa peta. Kita tidak tahu ke mana arah tujuan kita dan bagaimana cara mencapainya,” ujar Mister Abie


Map plan mencakup beberapa elemen kunci, antara lain visi dan misi bisnis, analisis pasar, strategi pemasaran, dan pengelolaan keuangan. Dengan memiliki map plan yang baik, wirausahawan dapat mengidentifikasi peluang dan tantangan yang ada di pasar, serta merancang strategi yang tepat untuk mencapai tujuan bisnis mereka.


“Map plan bukan hanya sekedar dokumen, tetapi sebuah panduan yang akan membantu kita dalam mengambil keputusan yang tepat. Di era Society 5.0, di mana perubahan terjadi begitu cepat, memiliki peta jalan yang jelas akan menjadi keunggulan kompetitif bagi bisnis kita,” tegas Mister Abie


Sesi materi diikuti dengan diskusi interaktif antara peserta seminar dan narasumber. Banyak peserta yang antusias mengajukan pertanyaan terkait tantangan yang mereka hadapi dalam memulai bisnis. Salah satu pertanyaan menarik mengenai bagaimana cara memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi operasional bisnis kecil.


“Teknologi digital menawarkan berbagai solusi yang dapat membantu bisnis kecil meningkatkan efisiensinya, mulai dari penggunaan software akuntansi, sistem manajemen inventaris, hingga pemasaran digital. Yang terpenting adalah kita harus terus belajar dan beradaptasi dengan teknologi baru. Jangan takut untuk mencoba hal-hal baru yang dapat meningkatkan produktivitas bisnis kita,” ungkapnya


Melalui seminar yang diselenggarakan, kami berharap mahasiswa Untag Surabaya dapat menggali potensi kewirausahaan mereka, memahami pentingnya perencanaan dan inovasi dalam membangun bisnis yang berkelanjutan. (Nabila)


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id