Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Lazimnya, secara umum keberadaan musik adalah untuk dinikmati keindahannya. Jika dipandang secara spesifik, fungsi musik tak hanya sebagai hiburan semata. Musik banyak dimanfaatkan sebagai alat terapi berbagai macam gangguan kesehatan.
Mengusir stress dan meningkatkan mood seseorang juga terkadang dapat dibangun oleh hadirnya musik. Sebuah penelitian menyatakan bahwa alunan nada dari musik menjadikan syaraf lebih damai dan tenang sehingga kita atau pendengar dapat beristirahat sampai lelap.
Dilansir dari Psychology Today, musik sangat mempengaruhi pikiran dan tubuh manusia. Tak hanya itu, musik juga dapat membantu menstimuli sistem imun,produksi hormon, dan fungsi kerja otak. Dalam hal ini, kegiatan istirahat alami seoarang manusia dapat ditunjang dengan adanya musik sebagai penenang.
Musik yang pelan dapat menenangkan saraf, memelankan irama napas, menurunkan detak jantung, dan tekanan darah, mengendorkan otot – otot yang tegang, dan mereduksi kecemasan. Berbanding terbalik dengan musik yang berirama cepat dapat meningkatkan detak jantung dan mendongkrak semangat.
Pemilihan jenis musik juga menjadi hal krusial. Jika saat tidur ditemani musik cepat dan gaduh, justru kualitas tidur akan menurun karena kerja otak akan terus menjaga dengan adanya irama musik yang ada. Jadi, sebaiknya musik yang disarankan sebagai pendamping tidur dengan tempo 60-80 beats per minute atau BPM. Ukuran tersebut sangat tepat karena menyesuaikan dengan detak jantung manusia ketika sedang tidur dengan kisaran 60-100 BPM.
Meskipun sebuah musik dikatakan sebagai pengantar tidur, namun tidak disarankan mendengarkan musik ketika tidur dengan menggunakan earphone karena sangat beresiko merusak indera pendengaran. Cara paling aman yakni mendengarkan musik menggunakan speaker yang diletakkan di dekat tempat tidur. (Vania)