Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Fenomena hujan es terjadi di beberapa daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Selasa (11/3/25). Di sekitar Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta, hujan es berlangsung sekitar 15 menit.
Menurut laporan Kompas.com, Ketua KPU Kota Yogyakarta, Noor Harsya Aryo Samudro, mengungkapkan bahwa hujan es tersebut awalnya berupa butiran kecil yang kemudian membesar.
Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono, menjelaskan bahwa fenomena ini disebabkan oleh pola sirkulasi siklonik di sebelah Kalimantan, yang menyebabkan belokan angin di sebagian besar wilayah Jawa, termasuk DIY. Selain itu, kelembaban udara di ketinggian 1,5 hingga 5 km (level 850-500 mb) cukup tinggi, berkisar antara 70-95 persen, turut berkontribusi terhadap terbentuknya hujan es.
Sementara itu, BMKG DIY dalam peringatan dini yang dikeluarkan pada Selasa menyebutkan bahwa seluruh wilayah DIY berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang.
Pelajaran Fisika di Balik Hujan Es
Moch. Nur Chomari, S.Si, Guru Fisika SMA 17 Agustus 1945 (SMATAG) Surabaya, menjelaskan bahwa fenomena hujan es berkaitan erat dengan ilmu fisika, terutama dalam hal perubahan wujud zat.
“Hujan es terjadi karena perubahan suhu dan kelembaban yang signifikan. Proses ini melibatkan perubahan wujud dari uap air menjadi es saat suhu di lapisan atmosfer tertentu cukup rendah,” jelasnya (13/3/25)
Ia juga menambahkan bahwa perubahan cuaca dan pemanasan udara sangat berpengaruh terhadap hujan es.
“Peristiwa La Niña atau El Niño dapat memengaruhi terjadinya hujan es. Karena pembentukan hujan es terjadi akibat perubahan suhu dan kelembapan yang ekstrem,” tambah Nur Chomari
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa turunnya hujan es sulit diprediksi dan berpotensi membahayakan manusia serta lingkungan, karena dapat menyebabkan luka pada manusia dan merusak tanaman akibat benturan es yang jatuh dengan kecepatan tinggi.
Untuk mengantisipasi hujan es dan tetap aman, masyarakat disarankan untuk berlindung di dalam ruangan atau bangunan yang kokoh agar terhindar dari benturan butiran es. Selain itu, sebaiknya menghindari aktivitas di luar ruangan guna mengurangi risiko terkena hujan es yang jatuh dengan kecepatan tinggi.