Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (Himatifta) Fakultas Teknik Untag Surabaya menggelar seminar bertajuk ‘’Mengembangkan Teknologi Dalam Industri Kreatif di Era Milenial’’. Seminar yang berlangsung di Graha Wiyata lantai 9 tersebut merupakan kegiatan terakhir dari serangkaian acara tahunan Technology Festival 2019 (Technofest 2019) yang dimulai pada hari Sabtu, 22 Juni - Selasa, 25 Juni 2019.
Ahmad Habib, S.kom., M.M., Dosen Prodi Teknik Informatika Untag Surabaya, pada sesi sambutannya mengatakan bahwa peranan anak muda pada era millennial mempunyai pengaruh besar dalam masyarakat luas. Habib berharap agar ke depannya pemuda-pemudi harapan bangsa tersebut tidak hanya mengembangkan teknologi, tapi juga mengimplementasikan teknologi tersebut sehingga dapat memberi manfaat positif kepada masyarakat luas.
‘’Kolaborasi anak muda yang luar biasa, kedepannya bukan lagi diukur dari seberapa canggih teknologinya, tapi kesejahteraan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi tersebut. Jangan sampai kita terlalu sibuk bergelut mengembangkan teknologi, namun masyarakat masih banyak yang menggunakan media atau alat yang tergolong konvesional. Saya berharap selain mengembangkan juga dapat mengimplementasikan teknologi tersebut,’’ ujar Dosen Teknik Informatika tersebut.
Di sisi lain Mochammad Firdaus, salah satu pemateri pada Technofest 2019 pada kesempatannya memaparkan terkait perkembangan teknologi yang seakan-akan sudah tidak dapat terbendung lagi. Dia mengatakan pada era seperti ini yang lambat akan tertinggal dan yang cepat akan memiliki peluang besar untuk menang. Menang untuk meraih kesuksesan.
‘’Yang sering kita dengar saat ini adalah revolusi industri 4.0., bahkan jauh sebelum itu lebih dulu dikenal revolusi industri 1.0., 2.0., dan 3.0. Jika berbicara mengenai sepuluh tahun silam bisa jadi kita belum mengenal yang namanya Data Science, Internet of Things (IoT) dan lain sebagainya. Winner is the fastest fish, perkembangan teknologi berjalan semakin capat, maka dari itu hari ini siapa yang tercepat mereka lah yang akan menang,’’ kata Software Engineer Warung pintar tersebut.
Sementara itu Chief Executive Officer (CEO) Jobhun, Cynthia Cecilia menceritakan banyak hal terkait pengalamannya di dunia Digital Start Up. Cynthia yang saat itu menyandang status sebagai mahasiswa sekaligus pekerja mendapat ide untuk merintis Jobhun dilatarbelakangi oleh masalah-masalah yang terjadi di lingkungan kampusnya. Jobhun merupakan Digital Start Up career development yang saat ini banyak digunakan oleh masyarakat untuk mencari lowongan pekerjaan.
Jobhun merupakan career devopment yang mehubungkan antara pencari lowongan pekerjaan dan pencari tenaga kerja. Selain itu Jobhun juga membekali calon pekerja supaya lebih paham dalam dunia kerja dan dapat bekerja sesuai minatnya. Saat ini sebagian Sumber Daya Manusia (SDM) memang telah tergantikan oleh teknologi, tapi itu tidak semuanya, karena sebuah kreatifitas itu hanya dimiliki oleh manusia,’’ kata alumnus Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dr. Soetomo Surabaya tersebut.
Reporter : YRS
Editor : LA_Unda