Mengenal Penyakit Seribu Wajah yang Rentan Dialami Perempuan

  • 23 Mei 2023
  • 1138

Belakangan ini, penyakit lupus menjadi perbincangan hangat di media internasional dan nasional. Lupus disebut sebagai penyakit seribu wajah.

 

Menurut dr. Kartika Paramita., Sp.DV,  Kordinator Poli Spesialis Dermato Venereologi Poliklinik YPTA menerangkan penyakit lupus atau lupus eritematosus sistemik merupakan penyakit autoimun. Lanjutnya, lupus dapat menyerang seluruh bagian tubuh manusia, bahkan organ vital sehingga mengancam jiwa.

 

“Lupus merupakan penyakit autoimun di mana sel kekebalan atau antibodi secara keliru mengenali antigen dalam tubuh dan menyerang sel normal,” terang dr. Kartika pada Jumat (12/5).

 

Dr. Kartika mengatakan penyebab lupus belum diketahui, istilah penyakit seribu wajah karena sulitnya mendiagnosis lupus yang seringkali menyerupai penyakit lain. Namun, faktor genetik dan pengaruh lingkungan seperti pola makanan, olahraga, dan radiasi dapat pemicu penyakit lupus.

 

“Penyakit lupus bukan merupakan penyakit keturunan dan tidak bersifat menular. Memang patogenik memegang peranan penting, tetapi bukan terjadi begitu saja dari ibu ke anaknya jadi ada genetika tertentu yang mempengaruhi,” ujarnya

 

Kordinator Poli Spesialis Dermato Venereologi itu menuturkan penyakit lupus dapat muncul antara usia 20 dan 30 tahun. Perempuan juga rentan menderita penyakit ini karena faktor hormonal yang lebih kompleks.

 

Beberapa gejala penyakit lupus menurut dr. Kartika muncul dengan malares atau kemerahan di pipi yang bentuknya mirip kupu-kupu, rambut rontok berlebihan, dan sariawan di langit-langit mulut yang tidak menimbulkan nyeri. Gejala lain, sambungnya, yaitu nyeri sendi, bengkak pada wajah atau kaki, serta kulit memerah bila terkena sinar matahari.

 

Lanjut dr. Kartika, secara umum pemeriksaan lupus menggunakan tes skrining metode anti nuclear antibody (ANA) baik ANA-IF (indirect immunofluorescence) maupun ANA-ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay). Akan tetapi, penegakan diagnosis masih memerlukan tes laboratorium.

 

“Meskipun lupus tergolong penyakit kronis, lupus dapat menjalani kehidupan normal, termasuk kehamilan bagi perempuan. Sementara untuk pengobatan tergantung dari kondisi penderita lupus yang sudah menyerang organ vital perlu mendapatkan penanganan khusus,” ujarnya

 

Di sisi lain, ia membagikan tips agar terhindar dari penyakit lupus dengan menjaga pola hidup sehat, olahraga teratur, serta menghindari stres, polusi, dan radiasi.

 

“Sinar ultraviolet pada matahari kalau mengenai molekul di dalam kulit bisa mengakibatkan radang atau inflamasi yang jadi faktor penyebab lupus,” imbuh dr. Kartika.

 

Pada akhir, ia juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap penderita lupus. Terakhir, pengobatan lupus kini telah ditanggung oleh pemerintah sehingga bagi penderita dapat melakukan pemeriksaan dini guna mencegah terjadinya komplikasi. (Nabila)


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id