Mengenal Santa Maria Maggiore, Makam Pilihan Paus Fransiskus

  • 09 Mei 2025
  • 37

Pemilihan Basilika Santa Maria Maggiore sebagai tempat peristirahatan terakhir Paus Fransiskus menandai perubahan penting dalam tradisi pemakaman kepausan. Pilihan ini mencerminkan kerendahan hati serta devosi pribadi sang pemimpin Gereja Katolik.


Basilika yang dibangun pada tahun 432 M ini merupakan salah satu dari empat basilika kepausan utama di Roma. Lokasi makam yang dipilih berada di lorong samping, antara Kapel Paulus dan Kapel Sforza, tepat di depan ikon Maria Salus Populi Romani, yang selama ini menjadi tempat doa Paus Fransiskus sebelum dan sesudah melakukan perjalanan apostolik.


Mengutip dari CNN Indonesia, dalam wasiat tertanggal 29 Juni 2022, Paus Fransiskus menyampaikan keinginannya untuk dimakamkan secara sederhana, tanpa ornamen hiasan, dan hanya bertuliskan nama “Franciscus.” Keputusan ini kontras dari tradisi para pendahulunya yang dimakamkan secara megah di bawah Basilika Santo Petrus. Pilihan ini mempertegas pesan hidupnya: pelayanan dalam kesederhanaan.


Pengamat Vatikan menilai bahwa keputusan ini juga menunjukkan strategi komunikasi spiritual Paus Fransiskus. Ia ingin mengajak umat melihat Maria bukan semata tokoh surgawi, melainkan sebagai Bunda yang hadir dalam keseharian, penuh penghiburan dan kedekatan.


Prosesi pemakaman yang dijadwalkan berlangsung pada Sabtu pagi di Lapangan Santo Petrus akan menarik perhatian dunia, tidak hanya kepada sosok Paus Fransiskus, tetapi juga kepada makna mendalam dari tempat yang ia pilih sebagai tempat peristirahatan terakhir.


Setelah pemakaman, Vatikan akan menggelar novemdiales, masa berkabung selama sembilan hari untuk menghormati warisan rohani Paus Fransiskus. Basilika Santa Maria Maggiore pun diperkirakan akan menjadi tempat ziarah umat Katolik dari seluruh dunia yang ingin memberikan penghormatan terakhir (Gisela)


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id

\