Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Presiden Joko Widodo memprioritaskan pengembangan sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan vokasi. Program dari Kabinet Indonesia Maju ini ditetapkan sebagai strategi untuk menanggulangi krisis ekonomi dan kesehatan di dunia, termasuk Indonesia.
Indonesia perlu mengejar ketertinggalan dan menyelesaikan masalah-masalah fundamental, serta mempersiapkan dan melaksanakan strategi di bidang pengembangan SDM.
Dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa krisis ekonomi dan kesehatan dapat ditanggulangi dengan kuatnya SDM dan cara kerja yang efisien, (18/7).
“Keberadaan infrasktruktur yang baik, SDM yang kuat, dan cara kerja efisien akan menjadi modal kita untuk bisa keluar dari jebakan negara pendapatan menengah dan menjadikan negara kita negara yang maju,” kata pria asli Solo tersebut.
Pemerintah memusatkan pengembangan SDM pada lembaga pendidikan tinggi dengan ditunjangnya ekosistem pembelajaran yang baik, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan potensial untuk mengembangkan inovasi.
“Kehadiran perguruan tinggi vokasi, khususnya politeknik, dapat menjadi solusi untuk mengisi ekosistem pembelajaran berbasis praktik yang mendorong mahasiswa memiliki tingkat kemahiran tinggi saat mereka lulus. Di luar pendidikan tinggi, ada industri yang langsung bekerja di lapangan, praktik langsung di lapangan, ada ekosistem kewirausahaan, dan ada research and development. Ini merupakan sumber pembelajaran yang baik bagi generasi muda kita, apalagi dalam pendidikan vokasional,” pungkasnya.
Perkembangan industri yang pesat akan membutuhkan SDM yang relevan dan terampil. Melalui politeknik, diharapkan dapat memberi bekal kepada mahasiswa dengan keterampilan dan pengetahuan dasar teoritis yang cukup, dan sikap disiplin yang tangguh sehingga lulusannya mampu lebih cepat diserap oleh industri.
Reporter