Menurut Riset, Angka Partisipasi Sekolah di RI Menurun

  • 19 Juli 2021
  • AR
  • 1313

Kemendikbudristek bekerja sama dengan The SMERU Research Institute melakukan penelitian dari program Research on Improving System of Education (RISE). Dalam riset tersebut, diketahui bahwa angka partisipasi pendidikan di Indonesia dari jenjang PAUD hingga kuliah menurun.

 

"Hingga berakhir tahun ajaran 2020/2021 tren partisipasi pendidikan di seluruh jenjang pendidikan mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Perguruan Tinggi mengalami penurunan tingkat partisipasi," bunyi keterangan tersebut dikutip dari laman Anggun Paud Kemdikbud, Rabu (15/7).

 

Terkait hal tersebut, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim mengatakan bahwa riset tersebut dapat membantu pemerintah untuk menentukan kebijakan pendidikan di masa mendatang.

 

"Hasil evaluasi ini akan menjadi pegangan penyusunan aturan dan kebijakan yang lebih tepat sasaran," ungkap dia.

 

Kepala Badan Penelitian, Pengembangan, dan Perbukuan Kemendikbudristek, Anindito Aditomo mengaku Kemdikbudristek mengambil beberapa langkah kebijakan untuk menyesuaikan situasi pandemi COVID-19, seperti penyederhanaan kurikulum.

 

"Kemendikbudristek mengambil kebijakan darurat dalam mitigasi pandemi, misalnya penyederhanaan kurikulum, relaksasi syarat kenaikan kelas dan kelulusan, modul-modul literasi dan numerasi untuk mendukung Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), bantuan kuota internet, dan pembelajaran guru lewat model pelatihan inovatif yang telah menjangkau ratusan ribu guru di seluruh Indonesia," ungkap Anindito.

 

Dalam riset yang sama diketahui ada daerah yang menarik perhatian. Pasalnya, daerah tersebut tidak menunjukkan adanya penurunan kemampuan belajar para peserta didik.

 

Menurut peneliti RISE, Delbert Lim, kemampuan belajar siswa di Bukittinggi, Sumatera Barat tidak mengalami penurunan. Pasalnya, mayoritas orang tua di sana melakukan pendampingan selama belajar dari rumah sejak sebelum pandemi.

 

Oleh karena itu, diketahui bahwa keterlibatan orang tua dalam mendampingi anak belajar selama pandemi memiliki andil yang besar mengurangi dampak PJJ.

 

"Sementara untuk orang tua yang tidak mendampingi anaknya, 30% mengatakan karena mereka tidak memiliki kemampuan mendampingi. Keterlibatan orang tua punya andil besar mengurangi dampak penutupan sekolah akibat pandemi," jelas Delbert.

 

Sumber : detik.com

 


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id

Ria Ayu Oktavia

Jurnalis