Meta AudioCraft, Revolusi Industri Musik dengan Buatan AI

  • 10 Agustus 2023
  • 1477

Perusahaan teknologi terkemuka di dunia, Meta mengumumkan peluncuran platform baru AudioCraft. Platform open source kreatif ini merupakan kreasi dari Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

 

AudioCraft sebagai platform untuk membuat musik dan video. AudioCraft dibagi menjadi tiga model yaitu MusicGen yang dapat membuat musik, AudioGen yang menghasilkan efek suara, dan EnCodec yang menggunakan AI untuk membantu kompresi audio.

 

AudioCraft adalah hasil dari dedikasi tim ilmuwan data kami yang berbakat. Kami sangat antusias dengan potensi AudioCraft dalam membuka pintu kreativitas baru bagi seniman dan pencipta musik di seluruh dunia,” ungkap Meta dalam blog resminya

 

AudioCraft merupakan algoritma AI berbasis bahasa dan pemrosesan suara yang memanfaatkan teknologi generasi bahasa alami (NLP) dan pembelajaran mendalam (deep learning). Dengan menggunakan teks sebagai input, algoritma ini mampu mengurai makna dan nuansa dari kata-kata dalam bahasa yang digunakan. AudioCraft otomatis mengonversi teks menjadi komposisi musik yang unik dan sesuai emosi yang ingin diungkapkan.

 

Melansir Voi.id Tim pengembang Meta telah melakukan pengujian dan pelatihan terhadap AudioCraft untuk memastikan akurasi dan kualitas keluaran musiknya. Dengan adanya ribuan sampel data musik yang beragam, AudioCraft dapat menghasilkan lagu-lagu orisinal dengan genre dan gaya yang berbeda sesuai dengan preferensi pengguna.

 

Para pengguna AudioCraft akan dimanjakan dengan antarmuka yang intuitif dan mudah digunakan. Untuk mulai menciptakan musik, pengguna hanya perlu mengetikkan teks atau paragraf yang menggambarkan suasana hati, cerita, atau tema yang ingin disampaikan melalui musik. Setelah itu, AudioCraft akan memproses teks tersebut dan dalam hitungan detik, melahirkan komposisi musik yang menakjubkan.

 

Tidak hanya menghasilkan musik instrumental, AudioCraft juga memiliki kemampuan untuk menyisipkan vokal yang dapat dinyanyikan oleh suara tiruan berkualitas tinggi yang menyerupai suara manusia. Ini memungkinkan musisi dan produser untuk mengekspresikan ide dan pesan dengan lebih mendalam melalui kombinasi lirik dan melodi.

 

Para musisi dapat menggunakan AudioCraft untuk menghasilkan demo atau prototipe lagu dengan cepat, memungkinkan mereka untuk lebih fokus pada performa dan ekspresi artistik. Selain itu, seniman muda dan tidak dikenal dapat menggunakannya sebagai platform untuk mengeksplorasi kreativitas mereka dan menemukan identitas musik mereka.

 

Meskipun AudioCraft menawarkan kemudahan dan potensi kreatif yang besar, peluncurannya juga menimbulkan beberapa pertanyaan etika dan hukum tentang hak cipta. Beberapa khawatir bahwa dengan mengizinkan AI untuk menciptakan musik, bisa saja melanggar hak cipta dan pencipta asli mungkin dibiarkan tidak diakui atau tidak mendapatkan imbalan yang pantas.

 

Merespons keprihatinan tersebut, Meta menegaskan komitmennya dalam blog resminya untuk menghormati hak cipta dan mengembangkan mekanisme perlindungan bagi para pencipta musik. Mereka juga akan bekerja sama dengan organisasi hak cipta dan industrinya untuk mencari solusi yang adil bagi semua pihak yang terlibat.

 

Namun, sambil merayakan inovasi ini, penting juga untuk tetap mempertimbangkan dampaknya terhadap etika dan hak cipta. Industri musik dan komunitas seniman perlu bekerja sama untuk mencari solusi yang dapat menghargai kreativitas dan kerja keras para pencipta musik, sambil tetap memanfaatkan potensi positif dari teknologi AI seperti AudioCraft. (Elisa)


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id