Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Memulai bisnis memerlukan pemantauan persiapan dan kesiapan menghadapi tantangan. Visi dan misi merupakan pondasi penting dalam membangun bisnis. Penting untuk mengembangkan pola pikir bisnis yang inovatif dan sinergis.
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Untag Surabaya, Dra. Sri Andayani, M.M mengungkapkan bahwa pengusaha UMKM harus memadukan 3 karakteristik guna mencapai keberhasilan bisnis.
“Pengusaha UMKM harus proaktif, inovatif, dan disruptif untuk mencari solusi bisnis,” ungkapnya, Kamis, (30/3).
Menurut Sri, kecakapan untuk bertahan dalam keadaan yang berbeda merupakan filosofi inti dari sebuah UMKM.
“Kelangsungan hidup dan ketahanan merupakan kualitas penting yang harus dimiliki pengusaha dan mereka harus belajar membaca situasi dan mencari solusi,” jelas Dosen FISIP Untag Surabaya tersebut.
Dalam wawancara dengan Tim Warta 17 Agustus, Sri juga membahas masalah permodalan dalam bisnis UMKM dan terdapat banyak cara untuk mengatasi masalah modal.
“Seperti mendapatkan modal dari pelanggan melalui perwakilan penjualan, memberikan diskon pada pelanggan yang memberikan uang muka, dan mencari mitra untuk mengembangkan bisnis,” ujarnya.
Dosen yang aktif dalam Asosiasi Ilmu Administrasi Bisnis Indonesia (AIABI) itu menjelaskan pentingnya membedakan suatu bisnis agar konsumen dapat membedakan bisnis tersebut dengan kompetitor.
“Kamu harus bisa memisahkan diri dari orang lain. Agar orang mengingat produk. Jadi, bukan bisnis yang sifatnya sementara, namun juga keberlanjutan bisnis,” ujarnya.
Penting untuk mengontrol masa depan bisnis agar dapat berlanjut ke generasi penerus. Kendati demikian, pengusaha perlu melibatkan anak mereka dalam perusahaan atau bisnis keluarga.
“Tujuannya untuk saling memahami dan melihat peluang yang ada. Ketika berubah menjadi bisnis keluarga, maka harus ada manajemen yang lebih tertata. Terkadang bisnis keluarga hanya berdasar pada intuisi. Tapi, berbicara masalah generasi maka harus ada struktur yang rapi dan tertata. Jika tidak tertata, akan berpotensi menimbulkan konflik dalam keluarga,” tambahnya.
Tantangan dalam berbisnis yakni harus inovasi dan kreatif. Sri menjelaskan bahwa kepemimpinan masa depan merupakan hal penting.
“Penting mengembangkan sinergi dengan orang lain. Jangan ragu untuk berkoordinasi dengan yang lain. dan yang penting dukung UMKM yang yang sedang merintis,” tutupnya (Nabila)