Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Kabupaten Sumenep Madura dikenal pesona wisatanya yang menarik, salah satunya adalah Pulau Giliyang dengan daya pikat tersendiri bagi wisatawan. Pulau tersebut saat ini dicanangkan sebagai objek wisata kesehatan karena memiliki kandungan kadar oksigen yang sangat baik.
Dihimpun dari hasil penelitiah LAPAN pada tahun 2006, kadar oksigen Pulau Giliyang berkisar 3,4 persen hingga 4,8 persen di atas normal. Bahkan pada tahun 2016, penelitian serupa dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumenep. Hasilnya, Kandungan oksigen Pulau Giliyang di atas rata-rata wilayah lainnya, yaitu mencapai 21 persen.
Pulau yang memiliki luas 9,15 kilometer persegi itu terdiri dari dua desa, yaitu Desa Banraas dengan 4.200 jiwa penduduk dan Desa Bancamara yang mempunyai 3.860 jiwa penduduk. Untuk mencapai lokasi wisata pulau Giliyang, dapat ditempuh dengan perjalanan laut dari Pelabuhan Dungkek menggunakan Perahu Motor milik nelayan setempat dengan jarak tempuh maksimal selama 1 jam.
Tarif yang dipatok para pemilik perahu hanya sebesar Rp 5.000 per orang untuk sekali jalan. Dari pelabuhan Dungkek bisa siang atau pagi dari pelabuhan Pulau Giliyang. Para nelayan juga melayani carter perahu dengan tarif Rp150.000 setiap perjalanan, baik pulang dan pergi. Para pengunjung yang sudah sampai di Pulau Giliyang, dapat memanfaatkan jasa ojek untuk keliling pulau dengan tarif Rp 30.000 per orang.
Di sebelah timur pulau terdapat tebing. Warga setempat menyebutnya Batu Kundang dan cocok untuk dijadikan tempat memancing. Batu tersebut mirip pilar bangunan yang menjulang tinggi ke atas yang sering juga menjadi lokasi istirahat para wisatawan. Tidak jauh dari lokasi itu juga terdapat 10 Goa Air. Tujuh Goa berada di Desa Banraas dan tiga Goa lainnya masuk wilayah Desa Bancamara.
Bila pengunjung atau wisatawan merasa ada banyak waktu untuk tinggal, maka dapat bermalam di homestay yang membaur menjadi satu dengan pemilik rumah. Pemiliki rumah akan menyiapkan pula sarapan pagi, bila menginap. Namun untuk keperluan kuliner, warga juga sudah menyiapkannya, meskipun belum ada kuliner istimewa di desa tersebut.
Reporter