Ocean Eye, Teknologi Fintech untuk Wisata Bahari di Kawasan Konservasi

  • 07 Oktober 2020
  • REDAKSI
  • 1247

Ocean Eye merupakan sebuah aplikasi teknologi keuangan (fintech) inovatif mulai diterapkan di Morotai, Maluku Utara, Rabu (07/10/2020).


Aplikasi Ocean Eye ini dapat digunakan oleh industri pariwisata bahari, khususnya operator selam dan wisatawan, untuk melaporkan keberadaan spesies karismatik di area Kawasan Konservasi Perairan (KKP) serta kawasan serupa lainnya.


‘’Kawasan Konservasi Perairan akan mendapat banyak manfaat dari penerapan Ocean Eye,’’ kata Chief of Party Proyek USAID SEA, Alan White, Senin (5/10).


Dengan adanya KKP yang baru dibentuk di Morotai pada tahun 2020 ini, Ocean Eye ingin memberdayakan dan menyediakan insentif kepada masyarakat sekitar dan operator pariwisata untuk mendukung upaya konservasi jangka panjang di daerah tersebut.


KKP Rao-Tanjung Dehegila yang baru dibentuk di Morotai merupakan salah satu kawasan konservasi yang didukung pengembangannya oleh Proyek USAID SEA (2016-2021), bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan kabupaten dalam merencanakan lokasi dan zona, melakukan survei dasar dan membantu pembuatan rencana pengelolaan KKP.


Melalui aplikasi Ocean Eye, informasi dan keberadaan spesies karismatik ini akan menjadi dasar dalam menenukan jumlah donasi kecil untuk masyarakat sebagai kontribusi dari wisatawan yang berwisata ke daerah pesisir untuk mendorong perlindungan biodata.


Dengan begitu dana ini dapat menjadi pendapatan alternatif dari ekstrasi sumberdaya laut secara langsung dan memungkinkan masyarakat untuk menerima sumber pendapatan dari upaya konservasi.


‘’Ocean Eye akan merevolusi cara manyarakat pesisir mendapat insentif untuk mendukung konservasi laut jangka panjang dan membantu mendukung pemulihan spesies penting seperti hiu, penyu, pari dan lainnya’’, kata Ketua Tim Penggerak KKP Pulai Morotai, Sherly Tjoanda.


Meskipun di masa pandemi, Morotai tetap menerima beberapa turis penyelam domestik saat ini yang memungkinkan pengumpulan data frekuensi pengamatari berbagai hewan serta menetapkan harga ideal per penglihatan spesies. (RA)


Sumber : darilaut.id
 


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id

REDAKSI

BERITA TERKAIT