Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Di era digital, media sosial telah menjadi alat penting untuk komunikasi, promosi, dan pemberdayaan ekonomi. Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) R-04 Untag Surabaya mengadakan pelatihan perangkat desa untuk mengoptimalkan penggunaan Instagram dalam mempromosikan wisata dan produk UMKM di Desa Dilem, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, pada Senin (15/7/24).
Berdasarkan survei, salah satu tantangan utama yang dihadapi Desa Dilem adalah kurangnya pengetahuan tentang media sosial. Program ini berfokus pada pelatihan perangkat desa dalam penggunaan Instagram untuk promosi wisata dan produk UMKM.
Keunggulannya dalam berbagi konten visual menjadikan Instagram sebagai platform media sosial yang sangat cocok untuk memperkenalkan keindahan alam, budaya, dan produk lokal Desa Dilem kepada dunia luar.
Desa Dilem hanya memiliki 200 penduduk. Ini berarti dapat diasumsikan bahwa jumlah pengguna Instagram di Desa Dilem tidak lebih dari 200 orang.
Konten Instagram Desa Dilem akan diisi dengan foto-foto keindahan alam, budaya, aktivitas unik, produk UMKM, dan wisata Bukit Semar yang memiliki ketinggian 933 MDPL.
Penggunaan Instagram sebagai media promosi memberikan beberapa keuntungan bagi Desa Dilem :
1. Promosi Wisata: Foto dan video keindahan alam dan budaya desa dapat menarik perhatian wisatawan. Promosi wisata yang efektif dapat meningkatkan jumlah pengunjung, yang pada gilirannya akan berdampak positif pada perekonomian lokal.
2. Pemasaran Produk UMKM: Produk-produk lokal seperti kerajinan tangan, makanan khas, dan produk pertanian dapat dijangkau oleh pasar yang lebih luas. Hal ini membuka peluang bagi pengusaha lokal untuk meningkatkan pendapatan tanpa harus mengeluarkan biaya pemasaran yang besar.
3. Pelestarian Budaya: Instagram dapat digunakan sebagai media untuk mendokumentasikan dan mempromosikan budaya dan tradisi Desa Dilem. Ini penting untuk melestarikan warisan budaya yang mungkin terancam punah dan untuk mengedukasi generasi muda tentang pentingnya menjaga tradisi mereka.
Bayan, Ketua UMKM Mekar Jaya di Desa Dilem, menyatakan bahwa masyarakat setempat masih banyak yang belum menyadari manfaat besar dari media sosial.
“Banyak masyarakat desa yang belum menyadari manfaat besar yang dapat diperoleh dari penggunaan media sosial,” jelasnya (15/7)
Adanya program pelatihan ini bertujuan untuk mengatasi kendala tersebut dengan mengadakan pelatihan bagi perangkat desa tentang cara menggunakan Instagram untuk promosi dan komunikasi, serta memanfaatkan jejaring sosial dan hashtag yang relevan.
Wulan, selaku anggota kelompok KKN R-04 Untag Surabaya menekankan bahwa pelatihan ini tidak hanya fokus pada aspek teknis penggunaan Instagram, tetapi juga pada strategi konten yang efektif.
“Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis penggunaan Instagram, tetapi juga pada strategi konten yang efektif. Perangkat desa akan diajarkan bagaimana membuat konten yang menarik dan konsisten, serta bagaimana berinteraksi dengan audiens,” ujar Wulan selaku anggota subkelompok 4.
Selain itu, masyarakat yang terlibat dalam pembuatan konten juga sangat penting. Masyarakat dapat berkontribusi dengan mengirimkan foto atau cerita tentang kehidupan sehari-hari di Desa Dilem, sehingga menumbuhkan rasa kepemilikan dan partisipasi mereka dalam berbagai kegiatan desa.
Promosi yang kuat melalui Instagram dapat meningkatkan daya saing Desa Dilem dengan desa-desa lain yang lebih dulu aktif di media sosial. Identitas digital yang positif akan mendukung aspek sosial dan ekonomi desa, menarik perhatian wisatawan dan investor. Diharapkan hal ini akan mendukung pengembangan berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakatnya.
Dengan adanya pelatihan inovatif untuk pengembangan UMKM dan wisata Desa Dilem melalui media sosial, terutama Instagram, merupakan langkah strategis yang relevan dalam era digital ini. Ini akan membantu Desa Dilem memperluas promosi, melestarikan budaya, dan meningkatkan perekonomian lokal melalui optimalisasi media sosial.
“Program ini bukan hanya memberikan manfaat langsung bagi perangkat desa, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Desa Dilem. Ini adalah contoh konkret bagaimana teknologi dapat digunakan untuk pemberdayaan komunitas dan pengembangan desa secara berkelanjutan,” tutup Wulan
Reporter