Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Tim Hibah Pendampingan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Untag Surabaya, yang terdiri dari Prof. Dr. Siti Mujanah, MBA., Ph.D., Dra. Ec. Ratnaningsih, Taufiq Urohman, dan Alfian Jihad, berupaya meningkatkan kapasitas pelaku usaha lokal di era modernisasi yang terus berkembang dengan memberikan pelatihan manajemen usaha, pengelolaan keuangan, dan Teknologi Tepat Guna (TTG) kepada UMKM Pawon Jamu Fita.
Pawon Jamu Fita, UMKM jamu tradisional di Miru Kedamean, Gresik, termasuk dalam kategori potensial yang dikembangkan oleh pemiliknya. Produk minuman herbal Pawon Jamu Fita telah berhasil dipasarkan, namun proses produksinya masih dilakukan secara manual hingga memerlukan tenaga ekstra.
Prof. Dr. Siti Mujanah, MBA., Ph.D., menjelaskan bahwa UMKM Pawon Jamu Fita perlu meningkatkan efisiensi tenaga dan waktu dalam proses produksi jamu tradisional.
“Tujuan dari pendampingan ini adalah membantu mitra dengan memberikan TTG untuk meningkatkan efisiensi tenaga dan waktu dalam produksi. Selain itu, kami juga memberikan pelatihan manajemen usaha, pengelolaan keuangan, dan pembukuan keuangan guna peningkatan kualitas produk dan kuantitas produk,” jelas Prof. Siti Mujanah
Implementasi TTG yang diserahkan kepada mitra berupa mesin penyaring ampas bahan jamu.
“Dibandingkan dengan cara manual yang memerlukan tenaga ekstra, penggunaan mesin ini membuat proses menjadi lebih ringan, menghemat tenaga, dan menghasilkan produk yang lebih bersih setelah penyaringan," imbuhnya.
Pelatihan manajemen usaha yang diberikan tidak hanya diberikan terhadap UMKM jamu tradisional, namun juga para UMKM yang berada di lingkungan sekitar Miru Kedamean, Gresik bertempat di Kantor Balai Desa Banyuurip, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik.
“Terdapat 16 UMKM yang kami undang dalam pelatihan manajemen usaha. Agar penerima manfaat pelatihan manajemen ini tidak hanya 1 (satu) UMKM, sehingga mereka dapat menambah wawasan tentang penerapan manajemen usaha, strategi memasarkan produk dan juga melakukan pembukuan keuangan,” jelas Kaprodi Magister Manajemen Untag Surabaya tersebut.
Melalui pendampingan manajemen, UMKM Jamu Tradisional dapat mengoptimalkan pengelolaan sumber daya, termasuk inventaris, keuangan, dan tenaga kerja. Hal ini dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi, serta berpotensi meningkatkan omset penjualan dan keuntungan. (Vania)