Tradisi Pacu Jalur asal Riau kembali mencuri perhatian dunia. Kali ini bukan semata karena perlombaan dayungnya yang unik, tetapi karena aksi penari cilik di ujung perahu yang viral di media sosial lewat tren "aura farming".
Video para Anak Coki, sebutan untuk penari cilik yang berdiri di ujung perahu jalur, menyebar luas di internet. Gerakan lincah dan ekspresi penuh percaya diri mereka berhasil memikat warganet dari berbagai negara. Bahkan selebritas internasional seperti Travis Kelce hingga YouTuber KSI ikut menirukan gaya mereka.
Dilansir dari CNN Indonesia, Pacu Jalur merupakan lomba perahu tradisional yang berasal dari Kuantan Singingi, Riau. Tradisi ini telah ada sejak abad ke-17 dan semula digelar dalam rangka memperingati hari besar Islam. Setelah Indonesia merdeka, Pacu Jalur menjadi bagian dari perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Tahun ini, festival tersebut akan digelar pada 20 hingga 25 Agustus 2025.
Perahu yang digunakan disebut jalur, dibuat dari satu batang pohon utuh. Panjangnya bisa mencapai 40 meter dan memuat hingga 60 pendayung. Setiap orang dalam perahu memiliki peran masing-masing. Ada Tukang Concang sebagai pemimpin, Tukang Pinggang sebagai juru mudi, Tukang Onjai yang memberi ritme, dan tentu saja para penari seperti Anak Coki di depan, Timbo Ruang di tengah, dan Tukang Onjai di bagian belakang.
Keberadaan Anak Coki bukan sekadar hiasan. Mereka menjadi simbol semangat tim. Tarian dilakukan ketika perahu sedang memimpin lomba. Karena bobot tubuh yang ringan, anak-anak dipilih untuk menempati posisi ini.
Fenomena viral ini bukan yang pertama. Pada 2023, video penari Pacu Jalur juga sempat ramai bersamaan dengan lagu Dom Dom Yes Yes dari Turki. Kini, momen serupa kembali muncul dengan lagu Young Black and Rich milik Melly Mike yang memperkuat daya tarik visual mereka.
Di balik tren yang viral, terselip kebanggaan mendalam bagi masyarakat Riau. Tradisi yang diwariskan turun-temurun kini dikenal lebih luas. Pacu Jalur tak hanya soal lomba, tetapi tentang budaya yang hidup dan tumbuh, membuktikan bahwa hiburan terbaik bisa lahir dari kekayaan lokal. (Gisela)