- Profil
- Struktural
Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Khofifah dorong pelaksanaan perkuliahan tatap muka segera direalisasikan. Hal itu dinyatakan dalam kunjungannya ke Untag Surabaya pada gelaran vaksinasi terhadap mahasiswa, Selasa (14/9/2021).
Gubernur Jawa Timur tersebut mengatakan, Perguruan Tinggi merupakan pilar yang memiliki potensi besar dalam pembangunan dan pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia, maka dari itu Khofifah menghimbau supaya perkuliahan tatap muka cepat direalisasikan.
‘’Silakan Untag Surabaya lakukan percepatan perkuliahan tatap muka. Sebab salah satu pilar strategis penguatan kualitas Sumber Daya Manusia kita adalah Perguruan Tinggi,’’ ungkap Khofifah.
Lebih lanjut Khofifah mengatakan, saat ini di beberapa wilayah telah bebas dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4, dengan rincian sebanyak 6 daerah berada pada level 1, sebanyak 19 daerah pada level 2 dan 19 daerah berada di evel 3.
‘’Artinya proses untuk mengendalikan Covid -19 insyaallah bisa kita lakukan dengan berbagai kolaborasi yang lebih baik lagi. Karena untuk menjaga capaian vaksinasi butuh kita semuanya,’’ imbuh Khofifah.
Di sisi lain, Prof Mulyanto Nugroho selaku Rektor Untag Surabaya telah merencanakan perkuliahan tatap muka atau luar jaringan pada minggu ke-4 bulan September 2021. Hal tersebut disebutkan untuk program Kelas Internasional.
‘’Kelas Internasional meliputi Prodi Manajemen, Teknik Sipil, Arsitektur dan Informatika. Ini yg kita dahulukan karena rata-rata di kelas 30 anak,’’ ujar Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis tersebut.
Selain itu, Untag Surabaya juga segera menggelar perkuliahan tatap muka untuk mahasiswa yang melakukan praktik di laboratorium, karena terhitung sudah dua tahun mahasiswa tidak masuk ke ruang laboratorium.
‘’Sekarang ini kami sudah menyurati Orangtua untuk menggelar perkuliahan tatap muka untuk mahasiswa semester 1 dan 3 yang jumlahnya sebanyak Tujuh Ribu. Jika orang tua mengizinkan, akan segera kita lakukan kuliah luring. Mahasiswa cukup melakukan satu dosis vaksinasi,’’ tutup Prof Mulyanto.
Reporter
