Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
UNTAG Surabaya memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-89 tahun 2017, dengan melaksanakan upacara bendera, Senin (30/10/2017). Bertempat di Lapangan Parkir Utara, upacara bendera Hari Sumpah Pemuda yang bertema “Pemuda Indonesia Berani Bersatu” tersebut diikuti oleh dosen dan tenaga kependidikan.
Rektor UNTAG Surabaya Prof. Dr. drg. Ida Aju Brahmasari, Dipl.,DHE.,MA Selaku Inspektur upacara membacakan pidato Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. Dalam pidatonya Menpora mengajak pemuda Indonesia untuk meneladani langkah-langkah dan keberanian para pemuda terdahulu yang telah berhasil menorehkan sejarah emas untuk bangsa Indonesia.
Masih dalam pidatonya, Imam Nahrawi mengatakan bahwa sekarang ini sarana transportasi umum sangat mudah. Dengan berbagai kemudahan yang ada untuk menjangkau ujung timur dan barat Indonesia hanya dibutuhkan waktu beberapa jam saja. Sementara dengan alat komunikasi para pemuda tidak perlu lagi berkirim surat melalui kantor pos untuk berkomunikasi. Interaksi sosial dapat dilakukan 24 jam, kapanpun dan di manapun.
Akan tetapi, kata dia, berbagai macam kemudahan yang dimiliki saat ini, justru lebih sering berselisih paham, mudah sekali memvonis orang, mudah sekali berpecah belah, saling mengutuk satu dengan yang lain, menebar fitnah dan kebencian. Padahal, dengan kemudahan teknologi dan sarana transportasi yang ada dapat dengan mudah untuk berkumpul, bersilaturahim dan berinteraksi sosial. Sehingga tidak ada ruang untuk salah paham apalagi membenci karena semua hal dapat dikonfirmasi dan diklarifikasi dengan mudah.
Menurut Imam Nahrawi, para pemuda harus berani melawan segala bentuk upaya yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, berani melawan ego kesukuan, keagamaan, dan kedaerahan. Karena ego tersebut terkadang mengemuka dan menggerus persaudaraan sesame anak bangsa. Sehingga para pemuda harus berani mengatakan bahwa Persatuan Indonesia adalah segala-galanya, jauh di atas persatuan keagamaan, kesukuan, kedaerahan apalagi golongan.
Imam Nahrawi juga mengajak segenap elemen masyarakat untuk mempererat persatuan dan kesatuan Indonesia dan menyudahi segala bentuk perdebatan yang mengarah para perpecahan bangsa. Menurut dia, sudah saatnya bangsa ini untuk melangkah demi meraih tujuan yang lebih besar, yaitu memujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Diakhir pidatonya Imam Nahrawi menyebutkan bahwa Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo selama ini telah memberikan perhatian yang sangat besar terhadap pembangunan kepemudaan Indonesia. Salah satu buktinya adalah dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2017 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan. Melalui Perpres ini, peta jalan kebangkitan pemuda Indonesia terus digelorakan. Dia juga mengajak pemerintah daerah, organiasasi kepemudaan dan sektor swasta agar bergandengan tangan, bergotong royong melanjutkan semangat Sumpah Pemuda 1928.