Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya menyelenggarakan upacara Bendera Merah Putih memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71, Rabu (17/8/2016). Upacara yang berlangsung khidmat di Lapangan Parkir Utara itu diikuti oleh empat satuan pendidikan yang ada di lingkungan yayasan, UNTAG Surabaya, Politeknik UNTAG Surabaya, SMATAG Surabaya, dan SMPTAG Surabaya.
Ketua YPTA Surabaya, Drs. Ec. Mangapul Silalahi, MM selaku inspektur upacara membacakan pidato HUT RI ke-71 Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir. Indonesia dengan kemampuan yang dimiliki menapak di jalan yang telah dibangun oleh founding fathers Bangsa, untuk mewujudkan sebuah negara yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong. Hanya melalui kerja nyata, cita-cita mulia bangsa sebagaimana ditegaskan dalam Pembukaan UUD 1945 dapat diwujudkan yakni dapat berdiri kokoh sebagai bangsa yang berdaulat. Kesadaran akan hal inilah yang mendasari pencanangan Gerakan Nasional “Indonesia Kerja Nyata” dalam memperingati hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke-71.
Pada tahun 2016 pemerintah mencanangkan sebagai Tahun Inovasi. Diharapkan melalui pencanangan tahun Inovasi ini, ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge based economy) dapat segera diwujudkan. Mohamad Nasir mengajak bangsa ini mengisi kemerdekaan dengan komitmen dan semangat untuk terus bekerja nyata dalam menumbuh-kembangkan teknologi dan inovasi sebagai bekal bangsa Indonesia untuk mandiri dan berdaya saing di era globalisasi.
Inovasi merupakan sebuah proses yang antara lain ditentukan oleh tingkat keberhasilan riset dan pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi memegang peranan penting mempersiapkan putera-puteri bangsa, generasi penerus, menjadi inovator. Sementara itu, institusi riset memegang peranan penting untuk memberikan kesempatan kepada putera-puteri bangsa melakukan karya cipta inovatif. Peneliti dan inovator yang produktif masih sangat diperlukan oleh bangsa Indonesia. Jumlah dan kualitas peneliti dan inovator di perguruan tinggi maupun institusi riset perlu terus tingkatkan, disamping kualitas penelitian, publikasi ilmiah dan jumlah paten yang diperoleh, serta inovasi yang diproduksi.
Komitmen Pemerintah terhadap upaya peningkatan kinerja penelitian dan inovasi akan terus ditingkatkan, terutama dalam peraturan dan regulasi, pendanaan dan peningkatan investasi, peningkatan kualitas dan peremajaan laboratorium, beasiswa bagi peneliti.
Kemitraan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari strategi mengantarkan temuan penelitian menjadi inovasi dan produk iptek berskala pasar. Pemerintah mendorong terjalinnya kemitraan dengan berbagai lembaga dan industri yang akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas penciptaan inovasi. Dengan demikian, peneliti dan inovator bekerja tidak sendirian dalam menghasilkan inovasi, tetapi secara bersama-sama, konvergen dan sinergis dengan berbagai pihak. Pada akhirnya perguruan tinggi dan institusi riset yang memiliki peneliti dan inovator handal yang mampu menghasilkan produk inovasi yang secara signifikan meningkatkan meningkatkan daya saing dan kesejahteraan.
Untuk mengolah temuan ilmiah hasil riset menjadi inovasi diperlukan proses hilirisasi yang melibatkan bukan hanya perguruan tinggi atau institusi riset saja, tetapi juga kolaborasi dengan peneliti dari institusi dalam dan luar negeri, kemitraan dengan industri dalam dan luar negeri, serta berbagai pihak lainnya. Sistem pengelolaan proses hilirisasi yang akan mentransformasi temuan ilmiah hasil riset menjadi sebuah inovasi yang berdaya saing perlu kita bangun bersama. Dengan pengelolaan yang tepat, diharapkan akan terjadi peningkatan jumlah produk inovatif yang berskala pasar.
Selanjutnya, inovasi harus terjadi bukan hanya di dunia industri saja, tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan untuk memberikan jawaban terhadap beragam tantangan yang dihadapi bangsa, misalnya kebakaran hutan, kemacetan lalu lintas, perubahan iklim, reformasi birokrasi, pembangunan infrastruktur, dan sebagainya.
Dalam era globalisasi saat ini, Indonesia dihadapkan pada tantangan munculnya persaingan bebas dalam perdagangan antar bangsa. Adanya persaingan bebas ini akan menyebabkan Indonesia “diserbu” berbagai macam produk dan teknologi baru dari negara lain. Dengan inovasi, Indonesia tidak hanya mampu memenuhi kebutuhannya sendiri, tetapi bahkan juga dapat memenuhi pasar negara lain.
Mohamad Nasir mendorong bangsa Indonesia untuk bekerja nyata ciptakan berjuta produk hasil inovasi untuk kemajuan Indonesia. Dengan bekerja nyata, merenda masa depan Indonesia – yang maju dan unggul. Dan hanya bangsa yang mampu menghasilkan inovasi akan menjadi bangsa besar yang unggul dan berdaya saing.
Pada ucapara tersebut juga diumumkan pemenang pekan olahraga dalam rangka dies natalis UNTAG Surabaya ke-58, dengan juara umum Rektorat UNTAG Surabaya. Pekan olahraganya sendiri dilaksanakan dari tanggal 8-12 Agustus 2016, dengan cabang olahraga catur, bola voly, tenis meja, bulu tangkis, futsal, senam sehat, tenis lapangan, jalan sehat, dan karaoke. Adapun kontingen yang ikut bertanding dalam perlombaan dies natalis UNTAG Surabaya dan peringat HUT RI ke-71 adalah Rektorat, Sekretariat YPTA Surabaya, Politeknik, FISIP, Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, Fakultas Psikologi, dan Fakultas Sastra.